RMOLBengkulu. Sebanyak 21 tenaga kesehatan Rumah Sakit Ciremai Kota Cirebon terpaksa harus menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.
- Perangi Ancaman Stunting Di Bengkulu, PLN Berkolaborasi dengan Human Initiative Hadirkan Edukasi Peduli Stunting Kepada Masyarakat
- Hari Bhakti Pemasyarakatan Ke-60, Kemenkumham Bengkulu Tabur Bunga Taman Makam Pahlawan Balai Buntar
- Warga Pukul Polisi Ditahan
Baca Juga
RMOLBengkulu. Sebanyak 21 tenaga kesehatan Rumah Sakit Ciremai Kota Cirebon terpaksa harus menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Keputusan itu dilakukan setelah diketahui mereka melakukan kontak dengan pasien yang terindikasi terpapar Covid-19.
Para tenaga medis yang kini berstatus orang tanpa gejala (OTG) tersebut masing-masing terdiri dari 18 orang perawat ICU dan IGD, 1 orang dokter spesial saraf, dan 2 orang dokter umum.
Kepala Rumah Sakit Ciremai, Letkol dr Andre Novan memaparkan, hal tersebut bermula saat pihaknya mencurigai salah satu pasien yang dibawa oleh pihak keluarganya dalam keadaan tidak sadarkan diri dengan gangguan pernapasan.
Dikatakan dr Andre, saat pihaknya menyampaikan sejumlah pertanyaan terkait keluhan, riwayat perjalan pasien, dan lain sebagainya, pihak keluarga terus menyangkal dan bersikukuh bahwa pasien tidak pernah melakukan perjalanan kemanapun atau berkontak dengan PDP.
Belakangan, diketahui bahwa pasien yang telah meninggal dunia pada Rabu lalu (15/4) dengan status PDP itu pernah melakukan kontak dengan dua orang anggota keluarganya yang sebelumnya telah meninggal dunia dengan berstatus PDP.
Dari awal kami tidak tahu bahwa pasien sebelumnya telah melakukan kontak dengan pasien PDP Covid-19 yang meninggal. Karena pihak keluarga tidak jujur saat kami ajukan pertanyaan. Salah satu keluarganya bahkan marah ketika kami cecar dengan sejumlah pertanyaan tersebut,†ungkapnya, Senin (20/4), dikutip Kantor Berita RMOLJabar.
Oleh sebabnya, sesuai dengan prosedur penanganan Covid-19, pihaknya lantas mendata tenaga medis yang melakukan kontak atau berinteraksi dengan pasien tersebut sebelum kemudian dilakukan isolasi mandiri.
Dr Andre menegaskan, hal tersebut merupakan buntut dari ketidakjujuran pihak keluarga pasien saat diajukan sejumlah pertanyaan.
Alhamdulillah semuanya baik-baik saja. Besok akan dilakukan rapid test kepada 21 orang tenaga kesehatan tersebut,†pungkasnya. dilansir RMOL.ID. [ogi]
- Edaran Baru, Mendagri Minta Pemda Percepat Vaksinasi Dan Efektifkan PPKM
- Giliran Keluarga Besar Alumni IMM Minta Maaf Ke Mentan Amran
- Apresiasi Pengabdian & Dedikasi Purna Bakti, Santosa: Mereka Patut Menjadi Teladan Kemenkumham Bengkulu