Kritik Program Smart City, Wabup: Kepala OPD Jangan Cari Muka

RMOLBengkulu. Program Smart City di Kabupaten Lebong dikritik Wakil Bupati (Wabup) Lebong, Wawan Fernandez. Ia menegaskan kepada para pejabat untuk tidak ‘mencari muka’ dalam menjalankan roda pemerintahan semasa dirinya dan Bupati Lebong, Rosjonsyah.


RMOLBengkulu. Program Smart City di Kabupaten Lebong dikritik Wakil Bupati (Wabup) Lebong, Wawan Fernandez. Ia menegaskan kepada para pejabat untuk tidak ‘mencari muka’ dalam menjalankan roda pemerintahan semasa dirinya dan Bupati Lebong, Rosjonsyah.

Menurutnya, pelaksanaan program pembangunan tersebut tidak boleh labil. "Pembangunan Taman Karang Nio itu tidak diawali dalam perencanaan pembangunan daerah," tegasnya Kamis (16/5) siang.

Dia menjelaskan, seyogyanya sebuah program harus diintegrasikan dengan beberapa program OPD di lingkungan Pemkab Lebong. Untuk menghindari polemik dikemudian hari.

Misalnya, saat ini aliran listrik di taman itu dicabut oleh PLN, harusnya tidak saling menyalahkan, serta menimbulkan keresahan di lingkungan masyarakat.

"Sehingga satu program itu bisa didukung beberapa OPD. Yang jelas, program pembangunan jangan disamakan dengan kodok, kapan dia ingat mau lompat baru kodok itu melompat," sambungnya.

Dia mengaku, program pengentasan kemiskinan tidak dijalankan serius. Terlebih lagi, porsi penyerapan APBD Lebong dalam menyukseskan program Smart City tidak seimbang.

Padahal, koordinasi antara Tim Pengentasan Kemiskinan Daerah (TPKD) dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) sangat penting. Namun, hal tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Sedianya, kata Wawan, urat nadi masyarakat Lebong pada umumnya di bidang pertanian. Bukan utamakan sebuah program dengan perawatan mahal atau berteknologi tinggi.

"Kepala OPD jangan bisa cari muka saja. Saat saya pimpin pengentasan kemiskinan tidak bisa berjalan karena mereka jalan masing-masing. Begitu juga ujung bangunan untuk siapa dibangun, kita juga tidak tahu," demikian Wawan. [tmc]