Imbas perang berkepanjangan di Jalur Gaza telah menempatkan ribuan ibu hamil dan calon anaknya pada risiko gangguan kesehatan yang besar.
- Kemenkuham Bengkulu Ajak Pemerintah Jelajahi Potensi & Tingkatkan Perekonomian
- Menkeu Ungkap 4 Perusahaan dan 2 Orang Terlibat TPPU Rp 18,7 Triliun
- Aksi Peluk Wanita Bercadar Dan Pria Berjenggot Di Elephant Park
Baca Juga
Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan bahwa pihaknya saat ini tengah berjuang untuk memberikan perawatan terhadap 50.000 wanita hamil di Jalur Gaza.
"Diperkirakan ada 50.000 wanita hamil di Jalur Gaza, dan lebih dari 180 melahirkan setiap hari," ungkap UNRWA dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Anadolu Ajansi pada Senin (25/12).
UNRWA juga menceritakan bagaimana para dokter dan bidan kesulitan merawat perempuan hamil dan baru melahirkan di 7 pusat layanan kesehatan yang didirikan organisasi tersebut.
"Di tengah perang yang tiada henti kami melakukan segala hal untuk merawat seluruh perempuan hamil dan yang sudah melahirkan yang memiliki risiko kesehatan tinggi," tambahnya.
Israel telah membombardir Jalur Gaza dari udara dan darat, memberlakukan pengepungan, dan melancarkan serangan darat sebagai pembalasan atas serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober.
Menurut otoritas kesehatan Gaza, sebanyak 20.424 warga Palestina telah terbunuh dan 54.036 terluka dalam serangan Israel.
Sementara Israel mengklaim bahwa 1.200 warganya tewas akibat serangan Hamas.
- Ditemukan Di Darat, Nakhoda KM Sinar Bangun Langsung Diproses Di Polres Simalungun
- Tarif RT-PCR Rp 525.000 Segera Diberlakukan Di Bengkulu
- Tunggu Rekomendasi DPP Golkar