Gudang Penyimpanan Milik DKP Ternyata Bekas Kandang Ayam

RMOLBengkulu. Tim Pansus Covid-19 DPRD Rejang Lebong melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di gudang penyimpanan yang disewa oleh Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Rejang Lebong.


RMOLBengkulu. Tim Pansus Covid-19 DPRD Rejang Lebong melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di gudang penyimpanan yang disewa oleh Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Rejang Lebong.

Sidak itu dilakukan pasca dilakukannya pemanggilan terhadap jajaran DKP beberapa waktu lalu, dimana dalam pemanggilan sebelumnya diketahui DKP menyewa sebuah gudang untuk penyimpanan pupuk dan benih sekaligus pengemasan paket bantuan pemanfaatan lahan untuk masyarakat.

Berdasarkan hasil sidak, gudang yang disewa untuk penyimpanan hanya sebuah bekas kandang ayam, dimana kondisi gudang tersebut disayangkan tim Pansus.

"Gudang itu memang ada, tetapi sangat disayangkan, pikir kita gudang yang besar, yang standar kapasitas gudang," kata Ketua Tim Pansus DPRD Rejang Lebong, M. Ali usai melakukan sidak bersama rombongan, Senin (8/6).

Kondisi gudang yang berada di Desa Air Meles Atas Kecamatan Selupu Rejang itu kondisinya tidak tertutup rapat, dikhawatirkan barang yang berada di dalamnya terkena percikan air hujan, terlebih saat terjadi hujan badai.

Selain itu, yang menjadi sorotan tim Pansus yakni harga sewa gudang eks kandang ayam selama dua bulan tersebut, berdasarkan laporan yang tertuang dalam Rencana Kegiatan Belanja (RKB) DKP harga sewa sebesar Rp 9.000.000 per bulan sedangkan berdasarkan keterangan pemilik gudang, bangunan itu disewa hanya seharga Rp 4.500.000.

"Tadi berdasarkan keterangan pemilik, sewanya tidak Rp 9.000.000 tapi hanya Rp 4.500.000, apakah untuk sebulan atau sebulan, jika dua bulan artinya Rp 9.000.000," bebernya.

Selain itu, benih jagung yang disiapkan untuk program ketananan pangan yang ada digudang juga memiliki masa kadaluarsa yang singkat, yakni hanya berlaku hingga September 2020 nanti.

Selain itupula, pihaknya turut mempertanyakan lokasi lahan untuk ditanami jagung, dimana dari target 150 hektar yang akan ditanami saat ini lahan yang tersedia baru seluas 30 hektar. [ogi]