Sepanjang 10 meter tanah warga yang berada di sekitar jembatan Desa Nangai Tayau Kecamatan Amen Kabupaten Lebong, hingga kini tergerus erosi akibat mengganasnya aliran Air Kotok.
- Penumpang Berkurang, Puluhan Sopir Ngadu Ke Posko Satgas Covid-19
- Kebakaran Di Kelurahan Pasar Muara Aman Diduga Dari Arus Pendek
- Ini Daftar 6 Provinsi dan 44 Kabupaten/Kota yang Bakal Diterapkan PPKM Darurat
Baca Juga
Akibatnya, keberaadaan tanah warga di sepanjang aliran sungai di kawasan itu, serta jembatan di wilayah itu juga terancam amblas ke sungai.
Camat Amen, Reno Adedo mengutarakan, pihaknya berharap pihak terkait respon cepat adanya erosi yang mengancam jembatan ini, terlebih musim hujan arus sungai Air Kotok cenderung besar.
"Erosi sampai sekarang terus membahayakan letak abutment jembatan. Kalau tidak ditangani secepatnya, kami khawatir jembatan ini akan runtuh nantinya,” kata Camat Amen kepada wartawan, Sabtu (6/1).
Jika dibiarkan berlanjut maka abutment penyokong jembatan akan rusak. Dikhawatirkan jembatan yang menjadi urat nadi transportasi masyarakat itu tidak bisa dilalui kendaraan lagi.
"Jadi, jembatan ini dekat lokasi Musim Tanam Kedua (MT2) di pinggir jalan utama," tambah Camat.
Mengambil kebijakan lebih awal lebih tepat dan jitu sebelum kondisi fondasi penyokong lebih parah. Kondisi yang ada di lapangan layaknya secepatnya disikapi sebelum berkepanjangan bakalan semakin parah dan berujung ada korban.
"Kondisi terakhir pelapis tebing sudah amblas dan tanah mulai retak akibat terkikis. Harapan kita ini ditangani segera sebelum terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan," harap Reno.
- Video Dugaan Skandal Perzinahan Oknum Pejabat Lebong Diseret Ke Polres
- Politisi PKS Bengkulu, Ahmad Zarkasih Tutup Usia
- Dekat Pos Polisi Pinangsia, Jurnalis RMOL Jadi Korban Tabrak Lari