RMOLBengkulu. Kritik terhadap Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Yasonna Laoly, yang meminta dia untuk mundur dari jabatan diangap hal yang biasa.
- Politisi Golkar: Kader PDIP Harusnya Ke Dewan Pers Bukan Malah Menyerang
- Polri Buka Hotline Pengaduan Pinjol, Catat Nomornya
- Resmi, PPKM Diperpanjang Hingga 9 Agustus
Baca Juga
RMOLBengkulu. Kritik terhadap Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Yasonna Laoly, yang meminta dia untuk mundur dari jabatan diangap hal yang biasa.
Ia menjawab saat menanggapi apa yang dilakukan terpidana kasus korupsi Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) Setya Novanto, yang seharusnya berada di rumah sakit, justru bersama istri sedang berada di sebuah toko bangunan di Padalarang, Bandung Barat.
"Ya biasalah kritik masyarakat, itu biasa, inikan lapas memang jadi persoalan berat," ujar Yasonna, di Kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemkumham), Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (18/6).
Yasonna mengajak agar melihat satu sudut pandang lain daripada berkutat pada kasus "pelisiran" Setya Novanto. Sebab, Kemkumham selama empat tahun berturut-turut telah meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Kita punya prestasi-prestasi banyak, empat tahun mendapat WTP terus, kan bagus itu," tandasnya dilansir RMOLBanten. [tmc]
- Pastikan Kesiapan Pemilu 2024, Kanwil Kemenkumham Bengkulu Sidak Lapas Curup
- Penyelundupan 14 Ribu Lebih Botol Miras, Bamsoet: Saya Tak Sudi Indonesia Jadi Surga Miras
- Peringati HBP Ke-60, Kemenkumham Bengkulu Gelar Perlombaan MTQ & Dakwa Bagi WBP