Penyelundupan 14 Ribu Lebih Botol Miras, Bamsoet: Saya Tak Sudi Indonesia Jadi Surga Miras

RMOLBengkulu.Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo, memuji keberhasilan aparat TNI menggagalkan upaya penyelundupan 14 ribu lebih botol minuman keras (Miras) dari Malaysia pada Sabtu (16/6).


RMOLBengkulu. Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo, memuji keberhasilan aparat TNI menggagalkan upaya penyelundupan 14 ribu lebih botol minuman keras (Miras) dari Malaysia pada Sabtu (16/6).

"Saya memberikan apresiasi yang tinggi atas kejelian dan kecekatan aparat TNI mencegah masuknya barang haram tersebut ke Indonesia," kata Bambang atau lebih sering disapa Bamsoet dalam siaran pers (Minggu, 17/6).

Apalagi keberhasilan tersebut terjadi di tengah perayaan Idul Fitri. Ini menunjukan TNI tak mengenal waktu dalam menjaga wilayah kedaulatan NKRI.

Pada hari kedua Idul Fitri, TNI AL Gugus Tempur Laut Koarmada II bersama Tim 2ndFQR Lantamal XIII/Tarakan, dan Lanal Nunukan berhasil menggagalkan penyelundupan 14 ribu lebih botol Miras dari Malaysia. Tersimpang dalam 592 kardus dengan nilai sekitar Rp 7 miliar. Penggagalan penyelundupan Miras ini berawal dari informasi intelijen dan pantauan anggota jaga Pos Angkatan Laut Sei Pancang.

Berdasarkan catatan Bamsoet, ini kesekian kalinya ada upaya penyelundupan Miras ke tanah air. Pada medio Desember tahun lalu, Dirjen Bea Cukai dan Polda Metro Jaya berhasil menggagalkan penyelundupan 50 ribu lebih Miras asal Singapura. Pada bulan September 2017, aparat kepolisian berhasil mengungkap penyelundupan Miras sebanyak 84 ribu botol dari Singapura dan Malaysia. Di bulan Agustus 2017, Polri juga menggagalkan penyelundupan 6.657 botol Miras asal Singapura dan Malaysia. Di bulan Juni 2017, penyelundupan 1.680 botol Miras juga berhasil digagalkan aparat kepolisian.

"Saya tak sudi Indonesia dijadikan surga barang Miras. Dari dulu kita dikenal sebagai bangsa yang beragama, beradab dan berbudaya. Bukan bangsa pemabuk maupun hura-hura," tegas Bamsoet.

Tindakan penyelundupan secara langsung sangat merugikan penerimaan negara dari bea masuk serta penerimaan lain yang seharusnya diterima negara melalui Bea dan Cukai. Secara tidak langsung juga bisa mengakibatkan hambatan dan penurunan produksi dalam negeri terhadap barang sejenis yang diselundupkan.

"Ini harus menjadi cambuk bagi kita bersama. TNI, Polri dan Bea Cukai perlu memperketat berbagai gerbang masuk ke NKRI baik dari darat, laut, maupun udara," pintanya.

Ia tekankan bahwa kedaulatan bangsa bukan hanya terletak dalam hal wilayah, melainkan juga dalam hukum. Karena itu, Polri mesti segera memproses hukum para awak kapal yang tertangkap. Ini untuk menunjukkan kewibawaan serta ketegasan di hadapan dunia.

"Proses penegakan hukum juga harus dilakukan dari hulu sampai hilir, sehingga kita dapat menutup setiap celah sekecil apapun. Jangan takut terhadap berbagai tekanan yang akan terjadi, DPR akan selalu mendukung TNI dan Polri," tutupnya. dikutip Kantor Berita Politik RMOL. [ogi]