Diduga Kehabisan Oksigen, Empat Penambang Emas Ditemukan Tewas di Dalam Lubang Galian

Tim TRC saat proses evakuasi jenazah korban dari lobang/RMOLBengkulu
Tim TRC saat proses evakuasi jenazah korban dari lobang/RMOLBengkulu

Empat orang warga di Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu, meninggal dunia di dalam lubang galian emas tradisional. Diduga keempatnya meninggal saat menggali emas di lubang Tik Aseak Desa Tambang Saweak, Kecamatan Pinang Belapis.


Keempat korban, yakni Aryanto (31), Iwan Faisal (34), dan Riski Manaki (25) warga Air Kopras Kecamatan Pinang Belapis. Sedangkan, satu lagi bernaMadon (25) Muara Rupit Lubuk Linggau.

Data terhimpun di lapangan, keempat korban pergi ke lokasi tambang pada Sabtu (3/9) lalu dengan membawa bekal 2 bungkus nasi, dan perlengkapan. Hanya saja, hingga kemarin (7/9) keempatnya tidak ada kabar dan tidak kunjung pulang kerumah.

Keluarga yang merasa khawatir melaporkan peristiwa itu kepada pihak terkait.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebong mendapatkan laporan langsung menerjunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) ke lokasi kejadian untuk melakukan proses evakuasi, pagi ini Kamis (8/9).

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebong, Hendera saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut.

Saat ini keempat jenazah berhasil ditemukan dan dalam proses evakuasi. Mengingat medan cukup jauh dari pemukiman warga.

"Team TRC dan masyarakat sedang melakukan evakuasi baru ditemukan 3 atas nama Madon, Aria (Aryanto) dan Riski," ujar Hendera, Kamis (8/9).

Dia menyebutkan, satu korban lagi, yakni Iwan Faisal dalam proses evakuasi. Mengingat posisi jenazah agak jauh dari tiga korban lainnya. Terlebih lagi, kedalaman lubang di lokasi kejadian mencapai 40 meter.

"Masih diusahakan dengan menggunakan oksigen karena kondisi jenazah agak dalam lubang," bebernya.

Dia enggan berspekulasi penyebab keempat korban meninggal. Namun, patut diduga keempat korban meninggal karena kehabisan oksigen. Mengingat, tim TRC bersama warga saat mengevakuasi korban terhambat karena keterbatasan oksigen di lokasi kejadian.

"Kita temukan 4 orang tersebut sudah tidak bernyawa diduga kehabisan oksigen dengan kondisi sudah mengeluarkan aroma," demikian Hendera.