Dianggap Unik, Patung Di Argamakmur Disebut Seksi

Bila berkunjung ke Kota Argamakmur, Kabupaten Bengkulu Utara, dan sempat berkeliling ke beberapa tempat wisata di kota terpadu itu. Mungkin saja, perasaan heran terlintas dibenak ketika melintasi Jalan Basuki Rahmat, di Kelurahan Gunung Alam.


Bila berkunjung ke Kota Argamakmur, Kabupaten Bengkulu Utara, dan sempat berkeliling ke beberapa tempat wisata di kota terpadu itu. Mungkin saja, perasaan heran terlintas dibenak ketika melintasi Jalan Basuki Rahmat, di Kelurahan Gunung Alam.

Pasalnya di wilayah tersebut, terdapat taman ditengahnya berdiri patung seorang pria kekar dengan tinggi berkisar 4 M, posisi kedua tangan sedang mengangkat mahkota.

Menurut Muhamad S (53) warga Argamakmur, kepada RMOL Bengkulu, Kamis (31/3/2016) mengatakan, ada yang unik pada patung yang diresmikan 2 Oktober 1976 itu, karena penampilannya dianggap seksi, tidak mengenakan baju dan seolah-olah ada sehelai kain terlepas yang menutupi aurat patung bersejarah ini. Ketika di lihat dari samping, pandangan tak sedap pun nampak, karena dianggap berbau pornografi.

"Patung itu dibangun sebagai simbol lahirnya Kabupaten Bengkulu Utara ketika itu, karena penampilannya yang unik, kami sering menyebutnya tugu seksi. Pelesetan itu melekat untuk sebutan Tugu Jadi Bengkulu Utara ini," bebernya.

Lain halnya, Windhi Iskandar (27) warga setempat, berpendapat, hendaknya patung itu diperlakukan dengan layak, sehingga siapa pun yang melihatnya dapat beropini dengan baik. Terlebih lokasinya juga berseberangan dengan Rumah Dinas Ketua DPRD Bengkulu Utara dan bersebelahan dengan Gedung Darma Wanita.

"Terlepas maknanya adalah sebuah perjuangan, bangsa yang besar adalah bangsa yang dapat menghargai pahlawannya. Saya berharap mari kita bersama-sama memperlakukannya dengan lebih arif, jangan lagi kedinginan dan kepanasan patungnya. Begitu juga dengan pemanfaatan taman disekitar patung agar lebih optimal, contohnya dapat digunakan untuk penyandang Disabilitas dan lansia," harapnya.

Ditempat terpisah, Kepala Bappeda Bengkulu Utara, Mustarani Abidin, merespon positif atas masukan yang diberikan kepada Pemda Bengkulu Utara. Kedepan hal ini menjadi salah satu bagian untuk dibahas bersama, soal pemanfaatan ruang terbuka hijau (RTH).

"Kita merespon positif atas masukan yang diberikan," pungkasnya. [CW10]