RMOLBengkulu.Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo melepas ekspor 53 ton rumput laut kering dari Batam, Kepulauan Riau ke China.
- Kanwil Kemenkumham Bengkulu Buka Seminar Jabatan Notaris PPAT
- Ditjen Imigrasi Capai PNBP Terbesar Sepanjang Sejarah, Santosa: Sinergikan Layanan & Pengawasan Keimigrasian
- Perkenalkan KI, Kemenkumham Bengkulu Goes To School
Baca Juga
RMOLBengkulu. Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo melepas ekspor 53 ton rumput laut kering dari Batam, Kepulauan Riau ke China.
Pelepasan ekspor senilai lebih dari Rp159 juta itu diakui tidak mengalami kendala, meski virus Corona sedang melanda beberapa wilayah Negeri Tirai Bambu.
"Alhamdulillah tidak ada kesulitan dan ekspor terus berjalan,†ujar Edhy di lokasi pelepasan ekspor di Batam, Rabu (4/3)
Rumput laut kering yang diekspor ini merupakan hasil produksi PT Kencana Bumi Sukses. Dalam sebulan, perusahaan ini bisa menghasilkan 200 ton rumput laut kering ke China, Vietnam dan Singapura.
Sepanjang tahun lalu, total ekspornya mencapai 1.371 ton dengan nilai Rp4,48 miliar. Sedangkan ekspor hari ini, merupakan ketiga kalinya selama Februari 2020 dan semuanya dikirim ke China.
Edhy pun mengapresiasi langkah Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu (BKIPM) Batam yang mau jemput bola ke pelaku usaha, sehingga proses ekspor rumput laut kering jadi lebih mudah.
Soal masih adanya kendala lahan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemda dan kementerian lain untuk mencari jalan keluar.
"Mencari rumput laut tadinya tak menarik minat masyarakat Batam. Alasannya, harga jual komoditas tersebut begitu murah," jelas Edhy dilansir Kantor Berita Politik RMOL.
"Namun sejak adanya usaha rumput laut kering, masyarakat mulai tertarik mencari rumput laut. Harganya pun merangkak naik. Saat ini ada sekitar 300 nelayan yang menggeluti bidang ini," pungkasnya. [tmc]
- Polda Bengkulu Sayangkan Masih Ada Unjuk Rasa Saat Pandemi
- Kemenkuham Bengkulu Dorong Produk RL Terdaftar Sebagai KI
- Tanggal 9-20 Juni Samsat Tidak Melayani Pembayaran Pajak