Dalam Sepekan, 2 Warga Amen Hilang

RMOL. Sepertinya aktivitas penambangan emas secara tradisional oleh masyarakat di beberapa kawasan pegunungan Lebong sudah sangat mengkhawatirkan. Selain mengganggu keseimbangan lingkungan, kegiatan itu juga sudah sangat sering menelan korban jiwa.


RMOL. Sepertinya aktivitas penambangan emas secara tradisional oleh masyarakat di beberapa kawasan pegunungan Lebong sudah sangat mengkhawatirkan. Selain mengganggu keseimbangan lingkungan, kegiatan itu juga sudah sangat sering menelan korban jiwa.

Sebagai contoh,  dua warga di wilayah Kecamatan Amen dalam sepekan ini hilang saat pulang dari tambang Emas Tradisional  maupun survei di kawasan hutan belantara. Bahkan, hingga sampai saat ini kedua korban tersebut belum diketahui keberadaannya oleh pihak keluarga.

Kedua korban tersebut yaitu Zamzami (40) warga Desa Pya Mbik, Kecamatan Amen, Kabupaten Lebong, yang hilang terseret Air Bah di arus Sungai Tik Aseak,  perbatasan Tambang Saweak dan Ketenong I, Kecamatan Pinang Belapis, Senin (26/03) lalu.

Sejak dinyatakan hilang, sempat  dilakukan pencarian sepanjang aliran Sungai Tik Aseak. Namun, oleh tim SAR gabungan BPBD, Basarnas, PMI, Sosial, Kepolisian, TNI, dan warga belum juga membuahkan hasil. Tepatnya pada hari kelima,  pencarian korban resmi  dihentikan. Meskipun keberadaan korban hingga sekarang masih misterius. Sebab, jaket, tas, dan sepatu korban sudah ditemukan pasca hilang.

Sedangkan, baru-baru ini warga Kelurahan Amen, Kecamatan Amen, Sari (50) dilaporkan hilang juga di Gunung Baru di Desa Sebelat Ulu, Kecamatan Pinang Belapis, Minggu (01/04).  Sebelum dikabarkan hilang, korban diketahui pergi survei ke lokasi tambang emas tradisional bersama tujuh temannya yang belum diketahui identitasnya pada tanggal 19 maret lalu.

Kapolres Lebong, AKBP Andree Ghama Putra melalui Kapolsek Lebong Utara, Iptu Firmansyah saat dikonfirmasi membenarkan informasi tersebut. Ia mengatakan jika korban dilaporkan hilang oleh kerabatnya yang sudah terlebih dahulu tiba di pemukiman warga.

"Dalam perjalanan pulang korban sempat ditunggu kerabatnya, Namun, korban tidak muncul-muncul juga. Karena sudah sore kerabat korban melanjutkan perjalanan pulang dan langsung menceritakan kejadian ini kepada keluarga korban. Kita dapat informasi sebelum dilaporkan hilang, ternyata korban sempat istirahat di kawasan Gunung Baru Desa Sebelat Ulu," ujar Firman.

Ditambahkan Firman, dirinya belum bisa memastikan apakah korban dalam keadaan selamat atau justru sebaliknya. Sebab, untuk tiba kelokasi membutuhkan waktu sedikitnya satu hari perjalanan kaki dari Desa Sebelat Ulu. 

"Sejauh ini, warga dan kerabat korban terus mencari keberadaan korban. Akan tetapi, hasilnya masih nihil. Mudah-mudahan besok sudah ada kabar, karena untuk menjaga keselamatan bersama kita tunda sementara pencarian hingga besok pagi," demikian Firman. [ogi]