RMOLBengkulu. Malaysia menegaskan kembali komitmen untuk melindungi kepentingan dan haknya di Laut China Selatan (LCS).
- Ditjen Imigrasi Capai PNBP Terbesar Sepanjang Sejarah, Santosa: Sinergikan Layanan & Pengawasan Keimigrasian
- Pemprov Bengkulu Hibah Rp 2,2 Miliar untuk Bangun Graha Insan Cinta HMI
- Pecah Rekor, Positif Covid-19 Di Bengkulu Tembus 372 Jiwa
Baca Juga
RMOLBengkulu. Malaysia menegaskan kembali komitmen untuk melindungi kepentingan dan haknya di Laut China Selatan (LCS).
Penegasan itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Hishammuddin Hussein pada Kamis (23/4), di tengah perselisihan di LCS yang kembali memanas.
Pasalnya baru-baru ini, kapal survei pemerintah China yang didampingi dengan kapal Coast Guard-nya beroperasi di dekat situs pengeboran minyak yang telah dikontrak oleh perusahaan minyak negara, Petronas.
Menanggapi hal tersebut, Hishamuddin mengatakan, setiap perselisihan harus diselesaikan melalui cara damai.
"Sementara hukum internasional menjamin kebebasan navigasi, keberadaan kapal perang dan kapal di Laut Cina Selatan memiliki potensi untuk meningkatkan ketegangan,†ujar Hishamuddin dalam pernyataannya.
"Pada gilirannya dapat mengakibatkan kesalahan perhitungan yang dapat mempengaruhi perdamaian, keamanan dan stabilitas di wilayah tersebut,†lanjutnya dimuat Reuters dan dilaporkan Kantor Berita Politik RMOL.
Selain berselisih dengan Malaysia, China juga baru-baru ini berselisih dengan Vietnam karena kapal eksplorasinya berada di dekat di perairan Vietnam.
Menanggapi hal tersebut, Vietnam menyampaikan nota diplomatik kepada PBB untuk memprotes tindakan China. Kendati begitu, China menanggapi hal tersebut dengan mengumumkan kedaulatannya di beberapa situs LCS. Pemerintah bahkan akan mendirikan dua distrik di Kepulauan Paracel dan Spartly. [tmc]
- Mudik Nyaman 2018 Bersama BPJS Kesehatan
- Alumni Akpol 94 Motori Serbuan Vaksinasi Massal
- Kesiapan Pengamanan Idul Fitri 1445 H, Kemenkumham Bengkulu Gelar Apel Bersama