Cegah Gaptek, Petani Di Lebong Disarankan Difasilitasi Akun

Pemkab Lebong bekerjasama Dinas Tanaman Pangan Hortikultura, dan Pekebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu menggelar pertemuan diseminisasi informasi teknis, sosial, ekonomi, dan inovasi pertanian, Selasa (23/11) sekitar pukul 09.00 WIB/RMOLBengkulu
Pemkab Lebong bekerjasama Dinas Tanaman Pangan Hortikultura, dan Pekebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu menggelar pertemuan diseminisasi informasi teknis, sosial, ekonomi, dan inovasi pertanian, Selasa (23/11) sekitar pukul 09.00 WIB/RMOLBengkulu

Hingga saat ini masalah besar yang sering terjadi di lapangan terkait dengan pemanfaatan teknologi dan sejumlah inovasi di sektor pertanian adalah lambannya petani dalam menyerap teknologi tersebut.


Untuk itu, Pemkab Lebong bekerjasama Dinas Tanaman Pangan Hortikultura, dan Pekebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu menggelar pertemuan diseminisasi informasi teknis, sosial, ekonomi, dan inovasi pertanian, Selasa (23/11) sekitar pukul 09.00 WIB di aula Kantor Disperkan Lebong.

Acara dibuka langsung Bupati Lebong, Kopli Ansori didampingi Kadis TPHP Provinsi Bengkulu, Ricki Gunawan, Plt Kepala Disperkan Lebong, Hedi Parindo beserta jajaran, dan dihadiri para penyuluh Lebong.

Bupati Lebong, Kopli Ansori menyampaikan, bahwa sektor pertanian menjadi prioritas Pemkab Lebong kedepan. Mengingat mayoritas masyarakat Lebong berstatus sebagai petani.

"Tentu, harus didukung oleh tenaga penyuluh yang menjadi ujung tombak di lapangan," ujar Bupati, Selasa (23/11) siang.

Komitmen Pemkab memperhatikan bukan tanpa alasan. Saat ini Pemkab mengantongi regulasi terkait Irigasi, tanam dan panen dua kali dalam satu musim, termasuk membasmi hama tikus di sejumlah wilayah.

"Sektor pertanian segala-galanya bagi kita semua. Tentu kita tidak bisa bekerja sendiri, harus dibantu stakeholder," ungkapnya.

Selanjutnya, Kadis Tanaman Pangan Hortikultura, dan Pekebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu, Ricki Gunawan menambahkan, mewujudkan pertanian yang maju, mandiri dan modern memerlukan pemanfaatan TI oleh penyuluh pertanian.

"Pertama ada kegiatan diseminisasi teknologi informasi yang merupakan hasil penelitian dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) yang kita akan sebarkan kepada masyarakat melalui koordinator penyuluh," jelas Ricki.

Menurutnya, akun salah satu pusat gerakan pertanian, pusat pembelajaran dan diseminsi teknologi, pusat data informasi pertanian, pusat konsultasi agribisnis dan pusat jejaring kemitraan.

Karena itu kata Ricki, di era teknologi 4.0, tidak ada pilihan lain petani melalui penyuluh harus bisa mengakses dan memanfaatkan teknologi Informasi. Itupun untuk mencegah gagap teknologi (gaptek).

Sebab, siapapun yang menguasai teknologi informasi, mereka akan mengusai pasar. Dengan demikian, penyuluh harus cepat dan mampu menguasai teknologi Informasi.

"Jadi mereka membuat akun. Sehingga, mereka bisa mengakses. Kalau kami di Dinas TPHP ada akun yang bisa diakses masyarakat. Sehingga, petani bisa mencontoh dan menerapkan di lapangan," katanya.

Sementara itu, Plt Kepala Disperkan Lebong, Hedi Parindo mengungkapkan, kegiatan ini digelar dalam rangka meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor pertanian.

"Sesuai dengan visi-misi kedua pak bupati, yaitu menciptakan SDM yang berpoduktif dan berdaya saing," tambah Hedi.

Dia menjelaskan, saat ini total penyuluh berstatus ASN sebanyak 40 orang, dan dibantu 6 orang Tenaga Harian Lepas Terdaftar (THLT).

"Kita ada 40 total penyuluh, dan dibantu beberapa THLT," tuturnya.