RMOLBengkulu. Dikabupaten Mukomuko hingga saat ini masih ada 5 kecamatan dan dua kelurahan yang belum menggunakan absensi finger print, sehingga setiap bulannya kantor tersebut tersebut masih harus menyerahkan rekap absensi setiap bulanny ke BKPSDM untuk mencairkan tunjangan kinerjanya.
- Banyak Pejabat Lebong Belum Lapor Kekayaan Ke KPK
- Empat Kementerian RDP Bahas PGE Hulu Lais di Tingkat Nasional
- Mobil Terbalik, Sopir PT JR Tak Sadarkan Diri
Baca Juga
RMOLBengkulu. Dikabupaten Mukomuko hingga saat ini masih ada 5 kecamatan dan dua kelurahan yang belum menggunakan absensi finger print, sehingga setiap bulannya kantor tersebut tersebut masih harus menyerahkan rekap absensi setiap bulanny ke BKPSDM untuk mencairkan tunjangan kinerjanya.
Pada dasarnya tahun ini seharusnya semua OPD, Kecamatan dan Kelurahan sudah menggunakan absensi finger print namun karena pandemi Corona anggaran yang sudah di ploting terpaksa dipangkas.
Dijelaskan Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Mukomuko Edi Suntono bahwa tahun ini anggaran untuk pengadaan absensi finger print terpaksa dipangkas akibat restrukturisasi anggaran terkait penanganan covid-19.
"Sampai saat ini ada sebanyak 5 Kecamatan dan 2 kelurahan yang belum menggunakan absensi finger print. Dan kita pastikan akan kita ajukan untuk anggaran 2021," jelas Edi.
Ditambahkannya, dengan akan onlinenya semua absensi finger print dikabupaten Mukomuko, ini diharapkan semua proses pencairan tunjangan kinerja tidak ada kendala lagi dan setiap OPD tidak perlu lagi melaporkan absesnsi finger printnya secara manual.
"Tujuan dari finger print ini Antara lain untuk memudahkan rekap absensi yang merupakan syarat untuk pencairan tunjangan kinerja,serta untuk mendisiplinkan para aparatur sipil negara di Kabupaten Mukomuko," tutup Edy Suntono. [ogi]
- PAD Wisata Lebaran, Disparpora Raih Rp 26,5 Juta
- Berikan Pelayanan Terbaik Nasabah, Ini Produk Inovatif Bank Bengkulu
- Dalam Kondisi Darurat, Ini 13 Nomor Call Center Kesehatan