Belum Teratasi Pemprov, Politisi PKB Dorong Status Jalan Provinsi di Lebong Dialihkan

Waka II DPRD Lebong, Popi Ansa/RMOLBengkulu
Waka II DPRD Lebong, Popi Ansa/RMOLBengkulu

Wakil Ketua (Waka) II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lebong, Popi Ansa mengusulkan perubahan status Jalan Provinsi penghubung Kabupaten Rejang Lebong hingga Bengkulu Utara, menjadi Jalan Negara atau Kabupaten.


Tidak hanya itu, menurut politisi PKB itu, usulan yang disampaikannya tersebut juga didasari atas keterbatasan anggaran di Pemerintah Provinsi Bengkulu, terhadap pemeliharaan 81 Km jalan provinsi di Lebong.

"Jika nantinya sudah diambil alih pihak kementerian, maka kewajiban untuk pemeliharaan jalan tersebut, sepenuhnya dilakukan Kementerian PUPR dalam hal ini Balai Besar Jalan dan Jembatan. Sebaliknya, jika diambil kabupaten, bisa diambil alih pemkab," kata Popi kepada wartawan, Selasa (6/6).

Dia juga menyesalkan adanya ketimpangan pengalokasian dana perbaikan jalan provinsi di Kabupaten Lebong.

Bahkan, sebagian menilai adanya politisasi anggaran oleh Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah dan Ketua DPRD Provinsi Bengkulu untuk Kabupaten Lebong, dalam APBD Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran (TA) 2023.

Menyusul, pemeliharaan jalan 81 Km itu Lebong hanya dianggarkan sebesar Rp 2,9 Miliar. Masing-masing, perbaikan jalan Muara Aman menuju Tambah Sawah dengan pagu Rp 2,6 Miliar dengan titik nol jembatan air Putih sepanjang 1,5 km, serta pemeliharaan rutin (tambal sulam) dengan pagu Rp 300 juta.

"Memang sudah selayaknya jalan dari ini perubahan status agar penanganannya bisa maksimal," saran Popi.

Sebenarnya sambung Popi, usulan peningkatan status Jalan penghubung tiga kabupaten itu, sudah beberapa tahun lalu diusulkan.

Pihaknya berharap usulan ini dapat diterima agar masalah pemeliharaan jalan hingga kini belum teratasi, dapat diselesaikan. Terlebih lagi Sumber Daya Alam (SDA) di Lebong menjanjikan. Mulai dari adanya tambang batu bara, emas tradisional, hingga lembangkit listrik tenaga air dan panas bumi.

"Tentu ini juga bisa mengundang investor ke Bengkulu, terutama Lebong," jelasnya.

Sementara, politisi Partai PKB tersebut tetap mengapresiasi Pemprov Bengkulu mengingat perbaikan jalan provinsi di Lebong kini sudah mulai dilakukan. Meskipun hanya tambal sulam.