BEI Dan OJK Dorong Pengusaha Bengkulu Untuk Go Public

RMOLBengkulu. Bertempat di Hotel Santika Bengkulu, Bursa Efek Indonesia (BEI) menggelar workhsop Go Public dengan mengusung tema Peluang Pendanaan Perusahaan Menuju Pertumbuhan yang Optimal Melalui Pasar Modal Indonesia, Jumat (15/11).


RMOLBengkulu. Bertempat di Hotel Santika Bengkulu, Bursa Efek Indonesia (BEI) menggelar workhsop Go Public dengan mengusung tema Peluang Pendanaan Perusahaan Menuju Pertumbuhan yang Optimal Melalui Pasar Modal Indonesia, Jumat (15/11).

Dijelaskan oleh Kepala Bursa Efek Indonesia, Bayu Saputra, bahwa Workshop Go Public ini adalah sebuah kegiatan dari Bursa Efek Indonesia yang bekerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan untuk membangun pasar modal di Indonesia.

"Saat ini belum ada perusahaan yang Go Publik dan kita memberika edukasi salah satunya bagaimana perusahan tersebut bisa Go Publik dengan mudah," kata Bayu Saputra, Jumat (15/11) kepada RMOLBengkulu.

Dirinya juga menargetkan dengan digelarnya workhsop ini nantinya, akan ada perusahan-perusahan Bengkulu yang Go Public. Melihat potensi yang dimiliki perusahaan-perusahaan asal Bengkulu cukup berpotensi.

"Kita berharap, agar perusahan-perusahaan lokal yang ada di Bengkulu bisa Go Public. Karena jika sudah Go Publik maka mereka bisa melakukan pendanaan kapan pun mereka mau di pasar modal. Kita berharap 1 atau 2 tahun kedepan ada perusahaan asal bengkulu yang bisa Go Publik. Karena kita melihat untuk potensinya sendiri cukup banyak. Dan kita lihat banyak perusahaan yang asetnya di atas 1 miliyar bahkan ada yang 5 miliyar.  Sedangkan untuk UMKM  dengan aset 100 juta saja sudah bisa Go Publik. Karena untuk bisa Go Publik itu minimal 5 miliyar sudah bisa," sambung Bayu.

Hal senada juga disampaikan Kepala OJK Bengkulu, Yusri bahwa saat ini sudah ada metode pendanaan bagi perusahaan yang saat ini tengah marak dimana-mana yaitu pasar modal.

"Bagaimana perusahan-perusahan di daerah ini yang memiliki potensi-potensi yang besar bisa mnggunakan pasar modal dengan cara Go Public," ucap Yusri.

Dikatakan Yusri,  saat ini yang menjadi persoalan adalah mereka belum paham mengenai tata cara pasar modal, mulai dari pendaftaran , manfaat yang didapat serta kesiapan perusahaan tersebut belum dipahami oleh pengusaha-pengusaha yang ada di Bengkulu.

"Maka dari itu, Jalinan kerjasama itu kita lakukan dengan menggelar workhsop. Dengam demikian di tahun 2020 kita benahi semuanya, mulai dari pembukuan dan lain sebagainya. Sehingga tahun 2020 bisa di proses menuju Go Public," tutup Yusr. [ogi]