RMOLBengkulu. Masih banyak Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Lebong, yang belum menginput ke aplikasi e-Monev dinilai masalah serius.
- Kisah Pilu Ali Ibrahim Lebaran Di Gubuk
- Kapolda Bengkulu: Kita Harus Tegas, Tetap Waspada
- 7 Tahun Perjanjian Tidak Jelas, Masyarakat Padang Guci Hilir Akan Tuntut PT DSJ
Baca Juga
RMOLBengkulu. Masih banyak Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Lebong, yang belum menginput ke aplikasi e-Monev dinilai masalah serius.
Pasalnya, aplikasi generasi ketiga tersebut diluncurkan untuk melakukan monitoring, evaluasi, pengendalian dan pelaporan pembangunan di Lebong. Sedangkan, hingga saat ini banyak OPD belum memamfaatkan aplikasi tersebut.
Hal itu diungkapkan Kabag Administrasi Pembangunan Setkab Lebong, Joni Prawinata, saat rapat Evaluasi Data Realisasi Fisik dan Keuangan (e-Monev), di gedung Graha Bina Praja.
"Karena, hingga sekarang mayoritas OPD belum input data ke aplikasi e-Monev," kata Joni, kepada RMOLBengkulu, kemarin (3/10) sore.
Penginput data dalam aplikasi e-Monev juga, kata Joni, untuk mengetahui apakah kondisi keuangan Lebong.
Sebab, seluruh kegiatan dapat diketahui kendala dan posisi keuangannya untuk dirumuskan langkah penggunaan keuangan berikutnya.
"Misalnya nanti disetiap kegiatan nyatanya serapan anggaran masih ada yang tersisakan bisa menutupi defisit," lanjut Joni.
Ia juga mengingatkan, penerapan tunda bayar 100 persen untuk menanggulangi defisit anggaran dikhawatirkan akan menyebabkan tingginya Silpa pada tahun 2018 ini.
"Data kegiatan yang belum terlaksana ataupun sisa dari kegiatan yang telah terlaksanakan belum final. Baik pekerjaan fisik maupun non-fisik, agar bisa digunakan untuk mem-back-up angka defisit," demikian Joni. [ogi]
- Wabup Sebut Pengentasan Kemiskinan Masih Tumpang Tindih
- Kabar Gembira Gaji 13 Dan THR ASN Akan Cair
- Jawab Tudingan Wabup Lebong, APIP Siap Investigasi