RMOLBengkulu. Ibu mana yang tidak remuk hatinya melihat sang anak telah terbujur kaku, terlebih si buah hati tewas di tangan ayah kandungnya sendiri. Begitulah nasib malang yang dialami Abigail Hariyanti (3 bln) anak perempuan asal Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara.
- Alasan Kooperatif, Bendahara KONI Tidak Ditahan Polda Bengkulu
- Pengguna Narkoba Di Bengkulu Meningkat
- Percayakan KPK
Baca Juga
RMOLBengkulu. Ibu mana yang tidak remuk hatinya melihat sang anak telah terbujur kaku, terlebih si buah hati tewas di tangan ayah kandungnya sendiri. Begitulah nasib malang yang dialami Abigail Hariyanti (3 bln) anak perempuan asal Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara.
Kapolres Bengkulu Utara, AKBP Ariefaldi Warganegara melalui Kasat Reskrim AKP Jufri, kepada RMOLBengkulu, Senin (27/8) mengatakan, dari keterangan tersangka HS (26) membenarkan bahwa 4 hari sebelum putrinya meninggal. Dia sempat melampiaskan kemarahannya dengan melakukan cubitan dan membanting korban ke lantai.
Penganiayaan itu kembali dilakukan karena kesal dengan korban sering menangis.
HS melakukannya ketika istri berinisial SS (tuna rungu) sedang berada di dapur, mengurusi keperluan rumah tangga.
"4 hari sebelum meninggal, korban sempat di cubit, ditinju dan terahir dihempaskan kelantai. Sejak saat itu, korban sering menangis, kemudian yang terakhir korban dihempaskan 3 kali, sempat dibawa ke pukesmas dan dirujuk ke rumah sakit namun nyawanya tidak tertolong," beber Jufri.
Baca: Ayah Kandung Bunuh Anak 3 Bulan Di Bengkulu Utara
Jufri melanjutkan, HS mengaku khilaf. Dia menganggap korban bukan anak kandungnya.
- Uang Rp50 Juta, Bukti Transaksi Bank, Dan Catatan Proyek Jadi Bukti OTT Di Aceh
- Polisi Gunakan Soft Approach, Napi Teroris Ke Nusakambangan
- Jubir KPK Berharap Tak Ada OTT Di Bulan Ramadhan
