RMOLBengkulu. Angka kasus demam berdarah dangue (DBD) di Kabupaten Lebong terus terjadi. Dua tahun terakhir kasus DBD ini mengalami peningkatan. Dimana tahun 2017 tercatat hanya 78 kasus, pada tahun 2018 menjadi 122 kasus atau meningkat sebanyak 44 kasus.
- Tindaklanjuti Temuan Rp 3,2 Miliar, Kantor Bupati Benteng Digeledah
- Kasus Pembunuhan Pasutri, Terdakwa dan JPU Banding
- Diduga Kena Hipnotis Tepuk Pundak, Korban Hampir Rugi 90 Gram Emas
Baca Juga
RMOLBengkulu. Angka kasus demam berdarah dangue (DBD) di Kabupaten Lebong terus terjadi. Dua tahun terakhir kasus DBD ini mengalami peningkatan. Dimana tahun 2017 tercatat hanya 78 kasus, pada tahun 2018 menjadi 122 kasus atau meningkat sebanyak 44 kasus.
Lebih jauh, periode Januari - Februari tahun 2019 angka pasien DBD perlahan merangkak. Dimana diketahui selama dua bulan terakhir tercatat ada 38 kasus.
Kadis Kesehatan Lebong, Rachman, mengaku, kondisi ini tak hanya dialami Lebong saja melainkan hampir merata terjadi di seluruh daerah. "Untuk fogging (pengasapan untuk memberantas nyamuk, red), kita lakukan di daerah yang terdapat laporan resmi DBD dari rumah sakit," katanya, kemarin (10/3).
Menyusul munculnya kasus, sambujg Rachman, pihaknya bergerak melakukan imbauan-imbauan dan sosialisasi kepada masyarakat melalui puskemas. Melaksanakan pemberantasan sarang nyamui (PSN) dan penamburan bubuk abate di tempat-tempat penyimpanan air (abatisasi).
"Faktor cuaca seperti hujan serta lingkungan juga mempengaruhi perkembangan angka DBD," jelas Rachman.
Terlebih setelah adanya surat edaran yang dikeluarkan bupati, menegaskan kepada seluruh camat untuk melakukan pengendalian penyebaran nyamuk demam berdarah di kecamatan masing-masing.
"Perlu diketahui fogging tidak menyelesaikan masalah secara tuntas. Fogging hanya bisa membunuh nyamuk dewasa yang terbang pada saat di fogging hari itu. Sementara tidak mematikan jentik, dua hari terbang lagi," ujarnya.
"Jadi, sangat penting bagaimana melakukan PSN secara berkala. Misal menguras penampungan air yang terbuka paling tidak satu minggu sekali," tutup Rachman. [tmc]
- Oknum Pejabat RSUD Curup Diduga Tahan Uang Jasa Karyawan
- Kapolsek Keliling Desa, Pastikan Keamanan Sekretariat Mahasiswa KKN
- Proyek Mahal Segera Dievaluasi