17 Jam Terjebak Banjir, Pasutri Tidur Diatas Pohon

RMOLBengkulu. Hujan besar sejak kemarin (26/4) sore menyebabkan banjir di sejumlah titik di wilayah Kabupaten Lebong. Sampai-sampai dua pasang suami istri (pasutri) di sungai Ketahun terdampar dan memanjat sebuah pohon sekalipun menginap guna menyelamatkan diri.


RMOLBengkulu. Hujan besar sejak kemarin (26/4) sore menyebabkan banjir di sejumlah titik di wilayah Kabupaten Lebong. Sampai-sampai dua pasang suami istri (pasutri) di sungai Ketahun terdampar dan memanjat sebuah pohon sekalipun menginap guna menyelamatkan diri.

Keduanya itu bernama Siti Murhani (63) dan Naim (70) warga Kelurahan Jawa Kecamatan Lebong Utara Kabupaten Lebong. Meski begitu keduanya berhasil dievakuasi petugas usai terjebak banjir sejak kemarin (26/4) pukul 16.05 WIB di aliran sungai Ketahun.

Keduanya akhirnya dapat diselamatkan Sabtu (27/4) pagi sekitar pukul 09.05 WIB, dengan satu unit perahu karet oleh petugas setelah 17 jam lebih terjebak banjir.

"Waktu saya dengan seberang sungai, karena airnya normal-normal saja," ujar salah satu korban dibincangi RMOLBengkulu.

Dia menjelaskan, saat itu ia berada di seberang sungai menjalani rutinitas berkebun, namun di lokasi tiba-tiba terdengar air bergemuruh persisnya saat cuaca dalam kondisi hujan. "Sekitar beberapa  jam hujan kita terjebak," singkatnya.

Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebong, Fakhrurrozi membenarkan informasi tersebut. Menurutnya, saat kejadian kedua pasutri itu lebih memilih memanjat sebuah pohon untuk menyelamatkan diri.

"Sudah kita evakuasi dua pasutri terjebak banjir usai memanjat sebuah pohon dari Jum'at (26/4) sore kemarin. Alhamdulillah evakuasi selamat dan sukses," jelas Rozi.

Teranyar, sambung Rozi, pihaknya berhasil mengevakuasi keduanya usai mendapatkan laporan sejak tadi malam, bahwa ada dua warga Lebong yang terjebak di seberang sungai Ketahun.

Hanya saja, petugas tidak ingin gegabah menimbang medan yang cukup jauh atau 1 Km dari pemukiman warga sekaligus kondisi sekitar lokasi yang cukup ekstrim. Bahkan, saat berhasil dievakuasi keduanya dalam kondisi lemas. Sebab, dalam keadaan lapar tanpa membawa bekal sedikitpun.

"Secara perlahan kita tuntun mereka menyusuri banjir sampai ke tepian dengan satu perahu karet, beruntung semuanya dapat diselamatkan," demikian Rozi. [tmc]