Warga Ajak Pemkab Bersihkan Saluran Irigasi Secara Serentak

RMOLBengkulu. Kemarau panjang ternyata berdampak serius pada pengairan sawah milik para petani di Kabupaten Lebong. Bahkan, sebagai solusi para petani berharap dilakukan gotong royong serentak untuk membersihkan saluran irigasi di daerah itu.


RMOLBengkulu. Kemarau panjang ternyata berdampak serius pada pengairan sawah milik para petani di Kabupaten Lebong. Bahkan, sebagai solusi para petani berharap dilakukan gotong royong serentak untuk membersihkan saluran irigasi di daerah itu.

Seperti yang disampaikan Eton (46) petani asal Desa Sukau Rajo Kecamatan Amen, bahwa sudah beberapa tahun terakhir ini, lahan yang digarapnya selalu kekurangan air.

Puncaknya sejak tahun 1989, ketika kondisi alam itu terjadi maka pihaknya melakukan gotong royong secara serentak membersihkan intake pintu air di Dam yang terletak di Desa Pungguk Pedaro, Kecamatan Bingin Kuning.

"Sejak berusia 17 tahun kita sudah ikut terlibat dengan kelompok dewasa bergotong royong membersihkan pintu intake di DAM Punguk Pedaro," kata dia, Rabu (16/10).

Dia menyesali konsisi kekurangan air selama ini dibiarkan begitu saja oleh pemerintah daerah setempat. Padahal, Lebong sudah berdiri selama 15 tahun menjadi sebuah kabupaten.

"Sebagian besar para inisiator dan pelaku utama gerakan pengaman air (gotong royong, red) irigasi tersebut telah tiada," sambungnya.


Dia mengaku, tingginya sendimentasi koral, dan pasir membuat debit air tidak mengalir ke saluran irigasi para petani.

"Kalau tidak mulai dari BK 14 sampai BK 21, maka air susah masuk ke saluran irigasi sawah warga. Makanya gotong royong serentak itu penting," imbuhnya.

Sementara itu, salah satu tokoh Pemuda asal Lebong, Nurkholis Sastro menyatakan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan melayangkan surat untuk bertemu dengan pihak eksekutif, dan legislatif.

"Proses gotong royong serentak akan berdampak pada pengiringan irigasi bagi persawahan di 5 kecamatan, sehingga harus dikoordinasikan pada sejumlah pihak," kata dia.

Adapun pihak yang dimaksud, yakni mulai dari pihak kecamatan, kepala desa, para penjaga pintu air, dinas PUPR, dinas Pertanian serta pihak kepolisian.

"Desa yang tidak kebagian air mulai dari Sukamarga, Susun Muara Aman, Suka Raja, Garut, Talang Bunut, Sukaraja, Sungai Gerong, Kampung Jawa, Tunggang, dan sebagian Betangur," demikian Sastro. [tmc]