Beredar informasi berupa video melalui aplikasi WhatsApp yang memuat rekaman pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam bahasa Rusia dengan terjemahan yang mengancam Indonesia.
- Lagi, PPKM Level 4, 3 dan 2 di Jawa-Bali Diperpanjang Sampai 23 Agustus 2021
- Kemenkumham Bengkulu Lakukan Penilaian 40 Kades dan Lurah Peserta Paralegal Justice Award 2024
- WHO akan Namai Varian Virus Corona dengan Rasi Bintang Setelah Mutasi Baru Bermunculan
Baca Juga
Ancaman bagi Indonesia berupa seruan untuk tidak ikut campur urusan perang Rusia-Ukraina. Pemerintah Indonesia diminta untuk mengurusi rakyatnya sendiri yang masih kesusahan, antara lain lantaran JHT, BPJS, dan penanganan pandemi Covid-19.
Menanggapi hal ini, tim Jala Hoaks Pemprov DKI Jakarta menyatakan bahwa Informasi di atas 100 persen tidak benar alias Hoaks.
Faktanya Presiden Rusia Vladimir Putin tidak pernah mengeluarkan pernyataan yang langsung mengarah kepada Indonesia untuk tidak ikut campur konflik Rusia-Ukraina.
"Video yang beredar adalah hasil suntingan, sementara itu video sesungguhnya adalah pernyataan Vladimir Putin akan alasannya menyerang Ukraina," begitu penjelasan yang dikutip redaksi, Jumat (4/3).
Hingga kini hubungan Indonesia dengan Rusia maupun Ukraina sangatlah baik. Pemimpin kedua negara yaitu Rusia maupun Ukraina tidak pernah memberikan pernyataan apapun yang menyindir atau bahkan hingga mengancam Indonesia.
Kesimpulannya kabar bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin meminta pemerintah Indonesia untuk tidak mengurusi konflik Rusia-Ukraina dan agar lebih baik mengurus permasalahan domestik adalah keliru.
"Informasi ini masuk dalam kategori konten manipulasi (Manipulated Content)," demikian tim Jala Hoaks.
- Siap Tingkatkan Kualitas Pelayanan Publik, Ini Yang Dilakukan Kemenkumham Bengkulu
- Kemenkumham Bengkulu Gelar Promosi & Disenminasi KI Di Pemkab Seluma
- Melalui Organisasi ATAS, Gubernur Rohidin Optimis Perkuat Peran dan Kapabilitas Tenaga Administrasi Sekolah