RMOLBengkulu. Tokoh Agama di Kabupaten Mukomuko, juga menyerukan untuk menolak people power. Itu menyusul adanya gerakan people power pasca Pemilu 2019.
- 8 Bulan Di Lapas Argamakmur Napiter 3 Kali Terima Kiriman
- Kebakaran Hanguskan 1 Rumah Di Perumnas Pinang Mas
- Belanja Lebaran Aman, Dijaga Polisi Berseragam Preman
Baca Juga
RMOLBengkulu. Tokoh Agama di Kabupaten Mukomuko, juga menyerukan untuk menolak people power. Itu menyusul adanya gerakan people power pasca Pemilu 2019.
Seperti yang diungkapkan Ketua GP Ansor Widodo, bahwa hal-hal yang berhubungan dengan Pemilu 2019, baik Pemilihan Legislatif (Pileg) maupun Pemilihan Presiden (Pilpres) sudah selesai dengan jujur, adil, transparan dan demokratis.
"Harapannya kepada masyarakat saat ini lebih baik untuk fokus beribadah dan tidak mengikuti gerakan people power, karena pelaksanaan Pemilu sudah ada yang tangani," ujar Widodo, Rabu (15/5).
Versinya, gerakan people power bisa memecah belah bangsa, termasuk memecah belah umat islam. Ia juga berharap kepada masyarakat Mukomuko supaya tidak mudah terprovokasi dengan adanya gerakan-gerakan yang melanggar hukum dan inkonstitusional.
Hal senada disampaikan tokoh agama Mukomuko lainnya, Ustad Toyib. Dirinya menolak adanya gerakan people power yang dapat memecah belah umat serta bangsa dan negara.
"Tidak ada people power, kita semua sepakat untuk menjaga kebersamaan dan kondusivitas demi menjaga keutuhan NKRI," tutupnya. [tmc]
- Pipa Banyak Bocor Karena Kesalahan Pemasangan PDAM
- Penembak Jitu Bersiaga Di Sepanjang Jalur Mudik Curup-Lubuklinggau
- Wah...!!!!! TPP ASN Terancam Dipotong Dan TKK Bisa Dirumahkan