RMOLBengkulu.Jika Joko Widodo dan Prabowo Subianto bersepakat untuk berkoalisi, partai politik pengusung Jokowi-Maruf tidak perlu cemas akan kehilangan jatah kursi menteri.
- Penumpang Lion Air Berhamburan Keluar Dari Sayap Pesawat
- Dolar Tembus Rp 15 Ribu, Pemerintah Jatuh
- WHO akan Namai Varian Virus Corona dengan Rasi Bintang Setelah Mutasi Baru Bermunculan
Baca Juga
RMOLBengkulu. Jika Joko Widodo dan Prabowo Subianto bersepakat untuk berkoalisi, partai politik pengusung Jokowi-Maruf tidak perlu cemas akan kehilangan jatah kursi menteri.
Penggagas Masyarakat Madani untuk Indonesia, Ray Rangkuti, mengatakan, keinginan Partai Gerindra bergabung dengan koalisi Jokowi terlihat sudah cukup besar.
"Jika dibuat dalam persentase, saya kira keinginan bergabung dengan pihak Jokowi bisa mencapai 60 persen," ucap Ray Rangkuti kepada Kantor Berita RMOL, Minggu (21/7).
Kecenderungan itu diperkuat dengan rapat internal Dewan Pembina Partai Gerindra, di Hambalang, Jumat lalu. Kabarnya, tidak ada protes atau penolakan dari para petinggi partai terhadap pertemuan Prabowo dengan Jokowi minggu lalu.
"Hasil pertemuan itu juga tidak memberi ketegasan posisi Gerindra. Apakah akan menjadi oposisi atau sebaliknya bergabung dengan koalisi pemerintah? Dari sini, kita dapat membaca bahwa Gerindra punya kecenderungan untuk ikut serta dalam koalisi pemerintahan Jokowi," jelasnya.
Namun, ia yakin kehadiran Partai Gerindra tidak akan menjadi ancaman bagi partai politik yang tergabung di Koalisi Indonesia Kerja.
"Kehadiran Gerindra tidak terlihat sebagai ancaman bagi partai-partai koalisi Jokowi," ucapnya dilansir RMOL.id. [tmc]
q
- Warga Kampung Bahari Sampaikan Ancaman Abrasi Kepada Teuku Zulkarnain
- Ada Dugaan Suap Di BWSS VII, Assosiasi Jasa Konstruksi Mintak KPK Bertindak
- DKPP Proses Sidang Dugaan Kecurangan KPU