Soal RS Asta Medika, Dewan Masih Tunggu Laporan Warga

RMOLBengkulu. Anggota DPRD Kota Bengkulu masih menunggu laporan masyarakat terkait dengan rencana pembangunan rumah sakit Asta Medika. Dikabarkan beberapa waktu lalu datang penolakan warga terkait rencana akan dibangunnya rumah sakit yang diberi nama Asta Medika, bertempat di Akademi Kesehatan Sapta Bakti, Kelurahan Jalan Gedang Kota Bengkulu.


RMOLBengkulu. Anggota DPRD Kota Bengkulu masih menunggu laporan masyarakat terkait dengan rencana pembangunan rumah sakit Asta Medika. Dikabarkan beberapa waktu lalu datang penolakan warga terkait rencana akan dibangunnya rumah sakit yang diberi nama Asta Medika, bertempat di Akademi Kesehatan Sapta Bakti, Kelurahan Jalan Gedang Kota Bengkulu.

Anggota komisi I DPRD Kota Bengkulu, Iswandi Ruslan mengatakan jika pihaknya hingga saat ini masih menunggu laporan dari warga terkait dengan adanya penolakan terhadap rencana pembangunan rumah sakit tersebut.

"ya sekarang kita masih menunggu laporan dari masyarakat, kita akan dengar alasan mereka menolak pembangunan rumah sakit itu seperti apa baru nanti kita cari solusinya," jelas Iswandi Ruslan saat dijumpai RMOLBengkulu di Kantor DPRD Kota Bengkulu, Senin (2/12).

Menurutnya saat ini dewan belum bisa memanggil beberapa pihak terkait seperti dinas kesehatan kota, dinas lingkungan hidup maupun yang lainnya karena belakangan diketahui bahwa pembangunan rumah sakit tersebut masih sebatas wacana.

"Kita belum bisa untuk memanggil dinas ini dinas itu, karena kan memang pembangunan rumah sakit ini masih sebatas wacana," tambahnya.

Sementara itu ketua RT 19 Kelurahan Jalan Gedang, Suryatna beberapa waktu lalu mengatakan bahwa masyarakat menolak keras rencana pembangunan rumah sakit Asta Medika tersebut. Menurutnya hal yang paling ditakutkan dari pembangunan rumah sakit tersebut bisa berdampak pada limbah rumah sakit yang dapat berakibat fatal.

"Yang kita takutkan itu limbah rumah sakit ini akan dibuang kemana, kalau air disekitar rumah sakit sudah tercemar maka akan berdampak pada masyarakat yang mayoritas menggunakan sumur sebagai sumber air," keluhnya. [ogi]