Signal Politik Bengkulu, Rumah Bung Karno Saksi Bisu

RMOL. Mungkin dianggap perlu menjadi perhatian, ketika konferensi pers Ketua Umum (ketum) DPP Golkar, Airlangga Hartarto di Rumah Pengasingan Bung Karno. Posisi duduk ketum partai berlambang pohon beringin tersebut, seakan-akan memberi signal politik.


RMOL. Mungkin dianggap perlu menjadi perhatian, ketika konferensi pers Ketua Umum (ketum) DPP Golkar, Airlangga Hartarto di Rumah Pengasingan Bung Karno. Posisi duduk ketum partai berlambang pohon beringin tersebut, seakan-akan memberi signal politik.

Rumah bersejarah terletak di jantung Kota Bengkulu, berada di Kelurahan Anggut, Kecamatan Ratu Samban itu menjadi saksi bisu Sabtu (14/4), Golkar berdampingan PDI Perjuangan untuk kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu.

Walaupun ketika itu PDIP diwakili oleh Calon Wakil Walikota Bengkulu, Mirza yang duduk mendampingi Airlangga Hartarto. Sedangkan Ketua DPD Golkar Provinsi Bengkulu, Rohidin Mersyah mendampingi di sebelah kanan dari sisi Ketum DPP Golkar.

Disisi lain, potensi wisata Bengkulu menjadi perhatian Ketum DPP Golkar. Airlangga Hartarto juga sempat mengulas sejarah benteng peninggalan Inggris, Benteng Marlborough.

Ia menyatakan, Bengkulu pernah berada di zaman emas komoditi primer rempah-rempah. Ketika itu, Raffles berlayar ke Bengkulu setelah Bogor sebelum melanjutkan ke Singapur.

Dengan demikian Bengkulu merupakan wilayah strategis untuk pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah ini sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Pulau Baai diharapkan dapat menjadi pelabuhan yang bisa langsung membawa produk perkebunan dari Bengkulu langsung ke luar daerah, tidak lagi melalui Sumbar atau Lampung. Dengan perkembangan kawasan industri diharapkan industrinya bisa maju," pungkas Airlangga. [nat]