Setelah PMK Sekarang Penyakit LSD, Untuk Seluma Ini Jawabannya

Sapi yang terkena LSD/net
Sapi yang terkena LSD/net

Setelah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), kini para peternak dibuat resah dengan penyakit Lumpy Skin Diseses (LSD) yang saat ini sudah mulai meyerang hewan ternak terutama sapi dibeberapa daerah di Indonesia.


Penyakit LSD merupakan penyakit kulit infeksius yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV) yang merupakan virus bermateri genetik DNA dari genus Capripoxvirus dan famili Poxviridae. Virus ini umumnya menyerang hewan sapi dan kerbau.

Penularan LSD secara langsung melalui kontak dengan lesi kulit, darah, air liur dan susu. Sedangkan penularan tidak langsung terjadi melalui peralatan dan perlengkapan yang terkontaminasi virus LSD seperti pakaian, kandang, peralatan kandang, dan jarum suntik.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Seluma, Arian Sosial saat dihubungi Kantor Berita RMOLBengkulu mengatakan bahwa saat ini kasus penyakit LSD masi nihil, belum ditemukan sapi milik masyarakat yang tercangkit penyakit LSD.

"Sejauh ini, Alhamdulillah tergolong masih aman, kami juga belum menerima laporan terkait adanya penyakit tersebut di wilayah Seluma," ungkapnya, Jumat (17/2). 

Dengan status nihil tersebut bukan berarti Dinas Pertanian diam, melainkan juga tetap gencar melakukan imbauan kepada para pemilik ternak untuk memproteksi hewan mereka. Salah satunya jika ingin memasukkan hewan ternak ke Kabupaten Seluma, wajib untuk memperlihatkan SKKH (Surat Keterangan Kesehatan Hewan) dari Dokter Hewan. 

Dinas Pertanian juga mengimbau kepada masyarakat, apabila menemukan adanya hewan yang memiliki gejala penyakit LSD atau penyakit lainnya yang mencurigakan harap segera melapor. 

"Segera laporkan ke petugas ternak terdekat agar nantinya bisa segera ditindaklanjuti untuk meminimalisir penyebaran penyakit," pungkasnya.