Sensus Malam Di Lebong, BPS Temukan Dua Orang Tidur Di Emperan

RMOLBengkulu. Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lebong, bertepatan dengan hari sensus (Census Date) atau Census Night (sensus malam) , mulai melakukan sensus penduduk kepada tunawisma, orang gila, dan penduduk tak beridentitas lainnya di Kabupaten Lebong.


RMOLBengkulu. Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lebong, bertepatan dengan hari sensus (Census Date) atau Census Night (sensus malam) , mulai melakukan sensus penduduk kepada tunawisma, orang gila, dan penduduk tak beridentitas lainnya di Kabupaten Lebong.

Sensus dilakukan dengan mendatangi sejumlah titik pada malam hari. Beberapa titik yang menjadi fokus BPS diantaranya eks terminal, pasar, dan pusat keramaian seperti Taman Karang Nio, Taman Tugu Presidium, Lapangan Hatta yang menurut informasi masyarakat sering kedapatan ada orang tidur dilokasi. Mereka akan didata, seperti nama, tempat asal, jenis kelamim, dan lainnya.

Pada sensus pertama, ikut melakukan pendataan Kepala BPS Kabupaten Lebong, Sriwiyana Teguh Ananto beserta jajaran dengan pengawalan aparat kepolisian setempat. Proses sensus dilakukan mulai pukul 21.00 WIB hingga 06.00 dini hari, Rabu (16/9) kemarin.

"Yang disasar tunawisma, gelandangan di trotoar, orang gila, dan lainnya. Kami lakukan malam hari, biar ketahuan bahwa mereka tidak memiliki tempat tinggal," kata Teguh kepada RMOLBengkulu.

Menurutnya, kegiatan ini dilakukan untuk melengkapi data hasil Pemeriksaan Daftar Penduduk dan Verifikasi Lapangan secara door to door oleh Petugas Sensus BPS sejak 1 September 2020 lalu.


"Tadi malam tidak ketemu sama orang gila. Hanya ada 2 orang, tidur di emperan toko pasar muara aman. Untuk gelandangan hanya di tanya nama, umur, laki-laki atau perempuan. Pada intinya, sensus night, ini tujuannya agar seluruh penduduk tercatat, sehingga keberadaan mereka kita telusuri," demikian Teguh. [tmc]