Kapasitas Produksi Biodiesel Indonesia Lampaui Amerika, Brazil Dan Jerman

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto/Dok
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto/Dok

Setiap tahun angka produksi biodiesel Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang positif. Bahkan saat ini, Indonesia tercatat sebagai produsen biodiesel terbesar di dunia.


Total produksi biodiesel Indonesia pada 2016 tercatat mencapai 3 juta kiloliter. Jumlah meningkat 300% menjadi 8,5 juta kiloliter pada 2020.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, kapasitas produksi biodiesel nasional saat ini mencapai 137 ribu barel minyak per hari.  Angka tersebut melampaui produsen utama biodiesel di dunia seperti Amerika Serikat, Brazil, dan Jerman.

“Amerika Serikat kapasitasnya 112 ribu barel, Brazil 99 ribu barel, dan Jerman 62 ribu barel minyak per hari," kata saat bicara di forum diskusi RUU Energi Baru dan Terbarukan di Jakarta, Senin (26/4).

Ditambahkan Airlangga, kapasitas produksi tersebut telah menempatkan Indonesia  sebagai  negara yang diperhitungkan dalam pasar biodiesel dunia.

Biodiesel adalah bahan bakar nabati yang terdiri dari campuran senyawa methyl ester dari rantai panjang asam lemak yang diperuntukkan sebagai bahan bakar alternatif mesin diesel.

Indonesia menggunakan minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO)  sebagai bahan baku utama biodiesel. Minyak sawit dipilih karena pembudidayaanya sudah mapan.  Indonesia adalah produsen minyak sawit terbesar nomor dua di dunia.

Ilmuwan mencampurkan 30% CPO ke dalam minyak solar, sehingga menghasilkan produk bernama B30.  Produksi B30 digunakan untuk meningkatkan ketahanan dan kemandirian energi nasional, meningkatkan nilai tambah industri kelapa sawit, mengurangi konsumsi impor bahan bakar minyak, serta mengurangi emisi gas rumah kaca.

"Dalam kerangka perubahan iklim, Indonesia berkomitmen akan mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen dari business as usual dan 41 persen dengan bantuan internasional pada 2030," kata Menko Airlangga.