RMOLBengkulu. Gempa susulan setelah gempa berkekuatan 6,9 skala richter (SR) pada pukul 19.56 WIB, Minggu (19/8) masih terus berlangsung di Lombok dan sekitarnya.
- Tidak Ada Penutupan Ziarah di Makkah dan Madinah
- Jaga Netralitas Aparatur Pemerintah Pemilu 2024, Kanwil Kemenkumham Bengkulu Gelar Penyuluh Hukum
- Korban Bertambah, Penyidik Polda Bengkulu Mulai Garap Kasus Arisan Online
Baca Juga
RMOLBengkulu. Gempa susulan setelah gempa berkekuatan 6,9 skala richter (SR) pada pukul 19.56 WIB, Minggu (19/8) masih terus berlangsung di Lombok dan sekitarnya.
"Tercatat 101 kali gempa susulan sudah berlangsung dengan sembilan kali gempa dirasakan hingga pukul 11.00 WITA, Senin (20/8)," Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho sesaat lalu.
Dampak gempa 6,9 SR menimbulkan guncangan keras di Lombok Timur dan Lombok Utara dengan intensitas VI-VII MMI (kuat).
Data sementara yang berhasil dihimpun hingga pukul 10.45 WIB hari ini, tercatat 10 orang meninggal dunia, 24 orang luka-luka, 151 unit rumah rusak (tujuh rusak berat, lima rusak sedang, 139 rusak ringan) dan enam unit fasilitas ibadah.
Sutopo menghimbau masyarakat tetap tenang dan waspada. Jangan terpancing pada isu-isu atau berita yang menyesatkan.
"Saat ini masih marak hoax di Lombok dan Sumbawa. Di saat masyarakat Lombok dirundung duka dan derita akibat gempa beruntun, tenyata banyak pihak yang menebarkan informasi yang tidak benar dan menyesatkan," tutupnya. dikutip Kantor Berita Politik RMOL. [ogi]
- 500 Supir Angkutan Umum Ditargetkan Jalani Vaksinasi
- 14 Juni Sidang Isbat
- Irjen Kemenkumham Serukan Tindak Lanjuti Hasil Pemeriksaan BPK