Puisi: Janganlah Kalian Terbelah Menjadi Kalian dan Kami

Ilustrasi
Ilustrasi

hingga waktu bergulir makin tua

tak kau rasakankah hidup serasa dalam ancaman sayat belati?

setega itu mereka mencacah negeri

: siapa kadrun siapa NKRI

siapa cebong siapa kampret

siapa Taliban dan siapa fasih wawasan kebangsaan

siapa dan apa pula yang terpilah

menjadi kalian dan kami

serela itukah kau kuasakan opini?

kepada buzzer pendengung informasi

yang dengan ringan melabrak sana-sini

memetakan siapa saja yang tak seideologi

ke mana kebenaran kau simpan

di mana kenyataan kau sembunyikan

kepada siapa jerit pilu kita sampaikan

kepada siapa hukum dipercayakan

kepada siapa keadilan kau sandarkan

siapa saja yang menyelesaikan?

dalam fenomena ruang maya

yang suntuk luas terbuka

keruh kusam beradab rimba

langit interaksi terbiarkan hampa etika

ke mana pula jargon literasi tanpa henti

o, omong kosong semuanya

undang-undang pun tak memberi efek jera

setahun ini kenyang kita saksikan

panggung nyata diskriminasi

sebebas itu menuding yang tak sekubu

aman-aman saja walau culas menista

tak terusik hukum walau ganas meluka

bhinneka, tahukah kalian bukan sikap membeda-beda

keberagaman, tahukah kalian bukan baju identitas

berbedalah untuk mengakui yang lain ada

beragamlah untuk meyakini satu dalam semesta

hentikan narasi-narasi stigmatisasi

memojokkan yang tak sepikiran

memiara buzzer demi logika penistaan

tanyakan kepada para penguasa

jawablah dengan lapang kearifan

: milik siapakah Indonesia?

(2021).

Amir Machmud NS adalah penyair dan wartawan senior tinggal di Semarang