Polisi Dalami Kasus, Pengangkut Material Juga Bakal Diperiksa

RMOLBengkulu. Penyidik Polsek Lebong Tengah Polres Lebong terus mendalami kasus dugaan penggunaan material ilegal di wilayah hukumnya. Tak tanggung - tanggung, dalam waktu dekat pihaknya juga akan memeriksa para pengangkut material pembangunan di RSUD Lebong.


RMOLBengkulu. Penyidik Polsek Lebong Tengah Polres Lebong terus mendalami kasus dugaan penggunaan  material ilegal di wilayah hukumnya. Tak tanggung - tanggung, dalam waktu dekat pihaknya juga akan memeriksa para pengangkut material pembangunan di RSUD Lebong.

"Minggu depan banyak sekali yang akan kita periksa. Termasuk pengangkut material," ujar Kapolres Lebong, AKBP Andree Ghama Putra melalui Kapolsek Lebong Tengah, Edi Suprianto kepada RMOLBengkulu, Minggu (16/9) siang.

Saat ini, kata Edi, pihaknya masih fokus melakukan pulbaket dari sejumlah saksi - saksi yang terlibat dalam kegiatan pembangunan di RSUD Lebong tersebut.

"Kita kumpulkan data banyak - banyak dulu. Kemudian, jika memang arahnya nanti memang harus melibatkan tim ahli maka akan kita turunkan ke lokasi," lanjut Edi.

Informasi berhasil dihimpun, kedua kegiatan itu, diantaranya penambahan ruang rawat inap rumah sakit sebesar Rp 2,09 miliar yang dikerjakan CV Putra Rejang Jaya dan pembangunan instalasi rawat inap penyakit sebesar Rp 2,2 miliar yang dikerjakan oleh CV Rizky Jaya. Kedua kegiatan ini diketahui  bersumber dari suntikan Dana Alokasi Khusus (DAK) Kesehatan tahun anggaran (TA) 2018.

Sebelumnya beberapa orang yang terlibat dalam kegiatan pembangunan tersebut juga diperiksa untuk dimintai keteranngan. Termasuk dua kontraktor pelaksana dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK).

Dari hasil pemeriksaan sementara keduanya telah menunjukkan nota pembelian material dari tambang resmi. Tak hanya itu, penyidik juga berhasil mengantongi sejumlah pelat nomor kendaraan yang dikabarkan sebagai kendaraan pengangkut material.

"Kalau sekarang kita belum analisa,  karena khawatirnya besok akan ada data baru masuk lagi. Yang jelas, sekarang kita akan kumpul data - datanya dulu," demikian Edi. [ogi]