RMOLBengkulu. Rendahnya daya beli pertanian saat ini dikarenakan kegagalan pemerintah. Terutama akibat terlalu fokus infrastruktur ketimbang bidang pertanian.
- Banyak Temuan, 8 Pemda WDP
- Percepatan Investasi Bengkulu, Gubernur Rohidin Minta Bupati/Walikota Perkuat Sinergi Produk Unggulan
- Bansos Covid-19 Banyak Dipotong, Kemensos Diminta Tanggung Jawab
Baca Juga
RMOLBengkulu. Rendahnya daya beli pertanian saat ini dikarenakan kegagalan pemerintah. Terutama akibat terlalu fokus infrastruktur ketimbang bidang pertanian.
Hal itu disampaikan Capres Prabowo Subianto, saat memaparkan gagasannya soal meningkatkan ekonomi di tengah kebijakan ekonomi yang dinilai agresif.
"Terjadi diindustrialisasi dan tidak ada strategi dijalankan pemerintah. Kenapa mengizinkan impor?" kata Prabowo di debat, Sabtu (13/4).
Lebih lanjut, permasalahan rendahnya daya beli ekonomi karena pemerintah terlalu fokus impor dibanding hasil dalam negeri.
"Pertanian hancur (karena) difokuskan infrastruktur. Harus reorientasi pembangunan, policy tegas untuk menghentikan aliran ke luar negeri," imbuhnya.
"Hilirisasi bagus, tetapi kenapa tidak dilaksanakan 4,5 tahun lalu," tanya Prabowo.
Di sisi lain, Sandiaga menyebut jika peningkatan daya beli ekonomi bisa dilakukan dengan mengembangkan enterpreneur dan kepastian dunia usaha.
"Dengan kepemimpinan yang kuat akan menghadirkan kepastian hukum. Investasi bisa terwujud," tandasnya dilansir Kantor Berita Politik RMOL. [tmc]
- Presiden Minta Masyarakat Lebih Baik Di Rumah Dan Jauhi Kerumunan
- Desak Pengungkapan Penembakan Rahiman Dani, IMM Bengkulu Berikan Surat Izin Demo Setahun
- Kemenkuham Bengkulu Ajak Pemerintah Jelajahi Potensi & Tingkatkan Perekonomian