RMOL. Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Bengkulu, M Nasir, kembali menegaskan bahwa PPP tidak ada dua kepemimpinan namun hanya ada satu yaitu Ketua Umum DPP PPP M. Romahurmuziy.
- Menko Airlangga: Secara Spasial, Ekonomi Sejumlah Daerah Sudah Alami Pembaikan
- PDIP Yakin Golkar Tidak Mungkin Balik Arah
- Dewan Dorong Pemkab Percepatan Program Vaksinasi
Baca Juga
RMOL. Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Bengkulu, M Nasir, kembali menegaskan bahwa PPP tidak ada dua kepemimpinan namun hanya ada satu yaitu Ketua Umum DPP PPP M. Romahurmuziy.
Hal itu ia sampaikan, agar tidak ada diskomunikasi dalam penyampaian informasi ke tingkat kecamatan dan desa untuk para kader PPP di Kabupaten Bengkulu Utara.
"Saya tegaskan PPP hanya ada satu, sampaikan itu hingga ke tingkat ranting kecamatan dan desa yaitu Ketua DPP PPP dijabat oleh M. Romahurmuziy," ungkap M Nasir, saat menyampaikan kata sambutan dalam musyawarah Cabang (Muscab) ke VIII, DPC PPP Kabupaten Bengkulu Utara, di Hotel Kurnia, Sabtu (17/9/2016).
Selain itu, Nasir juga menyampaikan, siapa pun yang terpilih sebagai Ketua DPC PPP Kabupaten Bengkulu Utara, nantinya dapat bekerja keras jika tidak mau ketinggalan kereta. Terlebih saat ini, PPP hanya memiliki satu kursi dari 30 kursi anggota DPRD Bengkulu Utara.
"Menghadapi verifikasi parpol peserta pemilihan legisatif nantinya, hendaknya sekretariat di tingkat kabupaten, kecamatan hingga desa mempertahankan keaktifannya. Jaga perjuangan para pendahulu kita yang membesarkan PPP hingga saat ini, jangan sampai tinggal nama," harapnya.
M Nasir juga berpesan, dalam pelaksanaan Muscab ke VIII DPC PPP Kabupaten Bengkulu Utara, hendaknya dilakukan dengan tertib tidak ada ke kisruhan yang dapat menghambat proses Muscab.
"Jika ribut-ribut Muscab diambil alih oleh DPP dan DPW. Untuk itu jika ada persoalan harus diselesaikan di tingkat DPC," pungkasnya. [N14]
- Demokrasi Tidak Akan Pernah Sehat Selama Rakyat Masih Miskin
- Debat Terakhir, Paslon Walikota Dan Wakil Walikota Bengkulu Lengkap
- Menko Airlangga: Pandemi Ini Momentum Percepatan Transformasi Ekonomi Digital