Munas Golkar, Rohidin: Tidak Perlu Lagi Adanya Kompetisi Atau Bersaing

RMOLBengkulu. Di era 4.0 saat ini tidak perlu lagi adanya kompetisi dalam menentukan pemimpin. Terlebih lagi dalam Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar dengan agenda pemilihan Ketua Umum periode 2019-2024 pada Desember mendatang.


RMOLBengkulu. Di era 4.0 saat ini tidak perlu lagi adanya kompetisi dalam menentukan pemimpin. Terlebih lagi dalam Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar dengan agenda pemilihan Ketua Umum periode 2019-2024 pada Desember mendatang.

Hal ini diungkapkan oleh Rohidin Mersyah selaku Dewan Pembina Daerah (DPD) Partai Golkar Provinsi Bengkulu, guna menanggapi kandidat calon ketua umum partai berlambang pohon beringin alias partai Golkar.

"Saya berharap dalam Munas ini tidak perlu lagi adanya kompetisi atau bersaing. Sekarang era 4.0 jadi tidak perlu lagi adanya persaingan. Tetapi, harus berkolaborasi satu sama lain," kata Rohidin Mersyah , Senin (18/11) Kepada RMOLBengkulu.

Mencuat kabar, bahwa ada 3 kandidat yang akan maju dalam pemilihan ketua umum Partai Golkar untuk menggantikan ketua umum pertahana Airlangga Hartanto, satu diantaranya adalah ketua MPR RI yakni Bambang Soesatyo (Bamsoet).

Kemudian ada Ridwan Hisjam dan Indra Bambang Utoyo juga ikut meramaikan Musyarawah Nasional Partai Golkar  dalam  memilih Ketua Umum periode 2019-2024.

"Kalau bersaing itu, walaupun sama-sama kuat pasti ada yang kalah. Dan kalau ada yang kalah itu pasti ada yang kecewa. Jadi yang paling bagus di era sekarang adalah berkolaborasi, apalagi mereka sama-sama hebat yang berkolaborasi," sambungnya.

Mengetahui, calon kandidat ketua umum adalah para sesepuh Golkar, yaitu Airlangga dan Bambang Soesatyo. Rohidin Mersyah menyatakan sikap mendukung kedua kandidat tersebut untuk saling berkolaborasi tanpa adaya persaingan.

Sebelumnya, Saya sudah sampaikan pada DPP, untuk tidak perlu lagi adanya kompetisi pemilihan ketua ini. Karena yang terpenting itu adalah kolaborasi. Maka saya pilih dua-duanya. Karena itu tadi, saya tidak menyuruh mereka untuk bertarung. Orang hebat saja jika berkolaborasi dengan orang yang lemah akan jadi hebat dan kuat," tutup Rohidin. [ogi]