RMOLBengkulu. Masyarakat diminta tidak panik dan terjebak pada kegundahan dalam menghadapi wabah corona atau Covid-19 di Indonesia.
- Tidak Ada Teman Yang Paling Baik Dan Setia Selain Buku
- Satgas Keluarkan Edaran Baru, Atur Pembatasan Peribadatan dan Tradisi Idul Adha
- Tunggu Rekomendasi DPP Golkar
Baca Juga
RMOLBengkulu. Masyarakat diminta tidak panik dan terjebak pada kegundahan dalam menghadapi wabah corona atau Covid-19 di Indonesia.
"Masyarakat jangan sedih, jangan gundah dalam menghadapi wabah maupun kehidupan," ujar pengurus MUI Pusat, Anton Tabah Digdoyo kepada redaksi, Minggu (29/3).
Anton Tabah menyebutkan bahwa setiap orang yang meninggal dalam kondisi terkena satu wabah. Maka, dia meninggal dalam keadaan syahid.
Setidaknya, Anton menyebutkan tiga hadist yang menyebutkan syahidnya orang meninggall karena wabah. Yaitu, hadist yang diriwayatkan Abu Daud Nomor 2704, Bukhory 615 dan Nasai 1846.
"Mati syahid selain gugur di jalan Allah (dalam majelis ilmu dan dalam perang) ada 7 lagi, yaitu: meninggal karena terkena penyakit thaun (wabah), karena tenggelam," kata Anton mengututip tiga hadist tersebut.
"Mati karen sakit radang selaput dada, meninggal karena sakit perut, meninggal karena terbakar, meninggal terkena reruntuhan dan wanita muslimat yang meninggal dalam keadaan hamil atau ketika melahirkan adalah syahid," pungkasnya.
Hingga hari ini, pemerintah mengumumkan 1.285 pasien positif Covid-19 dan 114 pasien meninggal. dilansir RMOL.ID. [ogi]
- Kepala Daerah Diminta Mendagri Percepat Pencairan THR dan Gaji ke-13
- Wamenkumham Kunjungi Lapas Di Bengkulu, Beri Hadiah Boneka Bayi WBP Hingga Resmikan Lapangan Tenis
- Menko Tegaskan Tak Pernah Ambil Keuntungan Pribadi Dari Bisnis PCR PT GSI