Mudik Lebaran, 19 Gunung Berapi Berstatus Waspada

RMOLBengkulu. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengingatkan semua pihak, agar mewaspadai ancaman bencana geologi pada periode mudik lebaran.


RMOLBengkulu. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengingatkan semua pihak, agar mewaspadai ancaman bencana geologi pada periode mudik lebaran.

Kepala Bidang Mitigasi Pergerakan Tanah PVMBG Badan Geologi Agus Budianto menyatakan, salah satu bencana yang bisa mengganggu kelancaran arus mudik adalah aktivitas gunung berapi.

Tercatat, ada 19 gunung berapi di seluruh Indonesia yang saat ini cukup aktif dan dengan status level II (waspada). Termasuk Gunung Merapi yang baru-baru ini menggeliat.

Selain 19 yang berstatus waspada, ada satu gunung yang berstatus siaga (level III), yaitu Gunung Agung di Bali. Plus satu berstatus awas (level IV), yaitu Gunung Sinabung di Sumatera Utara.

Agus mengatakan, kalaupun letusan tidak berdampak langsung pada jalur-jalur mudik, erupsi gunung api akan benar-benar mengganggu arus mudik.

"Jika hujan abu lebat pasti mengganggu. Ketika hujan pun, jalanan jadi licin sesudah hujan abu," kata Agus dalam keterangannya di Jakarta.

Bencana geologi lainnya yang perlu diwaspadai saat mudik adalah tanah longsor.

Ancaman longsor hampir merata di seluruh jalur mudik di Jawa. Utamanya yang melintas di daerah-daerah perbukitan.

"Misalnya kawasan puncak, terus ke selatan masuk ke Tasikmalaya, Banjarnegara, hingga Wonosobo," urai Agus.

Ketika curah hujan tinggi, ada juga risiko licinnya jalan di sekitar tebing-tebing dan perbukitan.

Selain longsor di jalur-jalur selatan, pemudik yang lewat di jalur pantai utara (pantura) wajib mewaspadai banjir.

Baik itu yang berasal dari curah hujan maupun yang berasal dari laut. Mengingat beberapa wilayah terserang abrasi pantai.

Agus menambahkan, PVMBG telah menyiagakan petugas piket di tiap-tiap posko PVMBG.

Selain itu, masyarakat (khususnya pemudik) bisa mengakses aplikasi resmi PVMBG Magma Indonesia yang bisa di-download langsung.

Aplikasi tersebut memuat peta lengkap titik-titik rawan longsor, banjir, maupun bencana geologi lainnya. Informasi yang termuat juga bisa diakses stakeholder yang membutuhkan.

"Dalam bencana, informasi itu posisinya sangat penting," pungkasnya. [nat]