Miris, Bersihkan Taman Dengan Sukarela

RMOLBengkulu. Kontribusi seorang petugas kebersihan memang tidak ternilai harganya. Terutama dalam menata keindahan. Sayangnya di Lebong masih banyak petugas kebersihan yang bertugas dengan tidak layak.


RMOLBengkulu. Kontribusi seorang petugas kebersihan memang tidak ternilai harganya. Terutama dalam menata keindahan. Sayangnya di Lebong masih banyak petugas kebersihan yang bertugas dengan tidak layak.

Itupun menyusul, mereka mencabuti rumput-rumput liar yang terselip di antara deretan tepatnya di Taman Karang Nio Smart City, Kabupaten Lebong. Namun, meski kerja dengan sukarela, semangat mereka untuk membersihkan taman itu tidak pernah suram dan pudar.

Pantauan RMOLBengkulu, nasib itu dialami oleh puluhan pekerja di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lebong. Puluhan petugas kebersihan itu hanya menerima insentif per bulan. Tentu, insentif kecil itu tidak bisa menutupi kebutuhan ekonomi keluarga mereka.

Sementara itu, Kepala DLH Lebong Zamhari Bahrun melalui Kasi Pemeliharaan RTH Dita M Haikal saat dikonfirmasi membenarkan jika mereka dalam dua hari ini membersihkan taman itu dengan sukarela.

"Ini statusnya memang sukarela. Karena belum ada dasar hukum atau SK penyerahan resmi kepada DLH," ujarnya, Kamis (16/5) siang.

Dia mengaku, anggaran pemeliharaan taman pun cukup memprihatinkan. Bagaimana tidak, tercatat hanya Rp 25 juta alokasi anggaran dalam setahun untuk mengakomodir 22 taman di Kabupaten Lebong.

"Karena memang anggaran operasionalnya juga terbatas. Apalagi taman ini juga belum diserahterimkan secara resmi kepada kita. Makanya, kita bersihkan secara swadaya," demikian Dita. [tmc]