Ribuan massa yang terdiri dari mahasiswa, buruh dan elemen masyarakat lainnya, Senin (11/04) menggelar aksi unjuk rasa di Depan Kantor DPRD Provinsi Bengkulu, Jalan Asahan, NO 1 Padang Harapan.
- Sidang Perdana Tiga Terdakwa KUR BSI Bengkulu, PH Tidak Ajukan Eksepsi
- Ketua KPK Ajak JMSI Rapatkan Barisan Melawan Korupsi
- Bom Meledak, Mabes Polri: Bom Pasuruan Berdaya Ledak Rendah
Baca Juga
Dalam aksinya, massa membawa 4 tuntutan yakni menolak penundaan pemilu dan pemerintahan 3 periode, meminta kenaikan harga BBM di Provinsi Bengkulu turun, meminta penangkapan terhadap mafia minyak goreng dan menyelesaikan sejumlah konflik agraria yang saat ini masih banyak terjadi.
"Wacana perpanjangan masa jabatan presiden 3 periode sama saja pemerintah menghianati perjuangan para pendiri bangsa. Memimpin negeri ini dua periode saja masih banyak persoalan yang tidak bisa diselesaikan Presiden Jokowi," kata Presiden Mahasiswa Universitas Bengkulu, Rian dalam orasinya.
Selain itu, massa juga menuntut pemerintah segera menangkap mafia bahan bakar minyak (BBM) dan minyak goreng yang menyebabkan ekonomi masyarakat menjerit. Salah seorang peserta aksi, Iman menyebut jika masyarakat sudah muak dengan janji-janji pemerintah. Kenaikan BBM dan beberapa bahan pokok ditengah pandemi dengan segala kesulitan, tak ayal membuat masyarakat saat ini geram.
"Beberapa waktu lalu Menteri Perdagangan berjanji akan menuntaskan persoalan mafia minyak goreng. Tapi apa buktinya, belum selesai persoalan minyak goreng, pemerintah malah seenaknya menaikkan harga BBM," ungkapnya.
Pantauan media ini dilapangan, aksi berjalan tertib dengan pengawalan ketat aparat kepolisian. Tampak beberapa kendaraan taktis seperti water canon disiagakan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. [ogi]
- Ribuan Narapidana Bengkulu Terima Remisi Idul Fitri Tahun 2021
- Pengadaan Makan & Minum RSUD M Yunus Senilai Rp 1,5 M Jadi Temuan BPK RI
- Tokoh Muda NU: Yang Menuding Terorisme Direkayasa Ditangkap Saja