Lahan Sawah Di Mukomuko Berkurang 3.500 Hektare

RMOLBengkulu. Areal persawahan di Kabupaten Mukomuko dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini mengalami pengurangan sekitar 3.5000 Hektare (Ha), seiring dengan banyaknya warga masyarakat yang mengalih-fungsikan lahan persawahan.


RMOLBengkulu. Areal persawahan di Kabupaten Mukomuko dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini mengalami pengurangan sekitar 3.5000 Hektare (Ha), seiring dengan banyaknya warga masyarakat yang mengalih-fungsikan lahan persawahan.

Padahal, Mukomuko digadang-gadang menjadi lumbung padi nasional. Kendati demikian, target pemerintah daerah untuk menjadikan Mukomuko sebagai lumbung padi nasional sepertinya tidak akan terealisasi.

Wahyu Hidayat, Kepala Bidang (Kabid) Pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko menjelaskan, data awal lahan sawah yang ada di Kabupaten Mukomuko sebanyak 7.500 Ha.

"Luas lahan 7.000 Ha dan ditambah program cetak sawah baru pada tahun 2018 lalu sebanyak 500 Ha. Jadi, totalnya ada 7.500 Ha," ujar Wahyu, Selasa (14/5) siang.

Dia mengaku, apabila mengacu hasil peta citra dan data yang dikumpulkan di lapangan oleh Dinas Pertanian bersama Badan Pertanahan Nasional (BPN) luas lahan sawah yang semula 7.500 Ha berkurang menjadi 4.000 Ha.

"Ini adalah masalah yang sangat Urgent yang harus segera ditindaklanjuti, karena berdasarkan data terbaru sawah kita mengalami pengurangan," ujar Wahyu.

Wahyu menambahkan, memang masih ada beberapa wilayah yang belum terdeteksi atau tercover karena tertutup awan seperti Desa Sido Makmur dan Kecamatan Ipuh. Namun, dipastikannya dalam waktu dekat akan upayakan validasi data soal luasan lahan sawah di wilayah Mukomuko.

"Kita akan ajukan alokasi melalui APBD Perubahan 2019 untuk program pendataan ulang, jika anggaran bisa diakomodir kita langsung monitoring kelapangan, karna jika harus menunggu tahun 2020 ini terlalu lama," tutup Wahyu. [tmc]