RMOLBengkulu.Keberadaan Warga Negara Asing (WNA) asal Australia dalam aksi demonstrasi Papua dipertanyakan oleh Polri. Saat ini, WNA yang berjumlah empat orang itu telah dideportasi ke negara asalnya.
- Ciptakan Pengelolaan Keuangan Akuntabel, Kemenkumham Bengkulu Gandeng KPPN & DJPB
- Dana Desa Di Lahat Diduga Disalahgunakan
- Kakanwil Kemenkumham Bengkulu Raih Penghargaan IRH 2023
Baca Juga
RMOLBengkulu. Keberadaan Warga Negara Asing (WNA) asal Australia dalam aksi demonstrasi Papua dipertanyakan oleh Polri. Saat ini, WNA yang berjumlah empat orang itu telah dideportasi ke negara asalnya.
"Ada pelanggaran di situ, dia ngapain orang asing ikut demo?" kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Senin (2/9).
Ia menegaskan, Polri tetap melakukan penyelidikan kepada empat WNA asal Australia itu mengikuti aksi demonstrasi di halaman kantor Walikota Sorong, Papua Barat.
Namun yang pasti, sambung Dedi, empat WNA tersebut melanggar hukum karena diduga mengibarkan bendera bintang kejora.
"Di cek juga pelanggaran imigrasinya. Yang jelas dari imigrasi ada pelanggaran keimigrasian maka dideportasi. Saat ini belum ditemukan tindak pidana lain," jelasnya dilansir RMOL.id.
Keempat WNA itu diduga kuat mengikuti aksi demonstrasi bersama orang asli Papua (OAP) yang menuntut Papua Merdeka di Kantor Walikota Sorong. Adapun identitas keempat WNA tersebut antara lain, Baxter Tom (37), Davidson Cheryl Melinda (36), Hellyer Danielle Joy (31) dan Cobbold Ruth Irene (25).
- Kabid Propam Polda Kaltara Dicopot, Ini Penjelasan Kompolnas
- H+5 Lebaran, 60 Persen Pemudik Belum Balik Ke Kota
- Rp 80 Miliar Bonus PNS Prov Siap Cair
