RMOLBengkulu. Partai Amanat Nasional (PAN) memastikan belum ada pasangan calon presiden yang ditentukan oleh koalisi keumatan.
- Sekjen PSI Sangat Mungkin Berstatus Tersangka
- Sementara Ini Penyidik Polri Anggap Dita Tidak Mabuk
- Dua Hari Jelang Pilkada, Presiden BEM Universitas Lampung Akan Unjuk Rasa Depan Bawaslu RI
Baca Juga
RMOLBengkulu. Partai Amanat Nasional (PAN) memastikan belum ada pasangan calon presiden yang ditentukan oleh koalisi keumatan.
"Koalisi itu sebetulnya mudah dan faktanya keempat partai yang disebut memiliki kedekatan khusus. Yang sulit adalah memutuskan pasangan yang paling pas untuk menang. Sampai saat ini, pasangan yang pas itu belum diputuskan. Itu yang perlu ditunggu sehingga semua pihak lega dan bisa berlapang dada," jelas Wasekjen PAN Saleh Partaonan Daulay, Minggu (3/6).
Menurutnya, komunikasi antara empat parpol yang diarahkan Imam Besar FPI Rizieq Shihab memunculkan banyak nama untuk diusung menjadi capres atau cawapres. Karena itu, nama-nama yang ada perlu dibahas dan diputuskan secara bersama.
"Ada banyak nama yang telah muncul, namun nama-nama itu kan tidak serta merta bisa mendapat tiket. Perlu dikomunikasikan dan ditawarkan ke partai lainnya," ujar Saleh dikutip Kantor Berita Pemilu.
PAN sendiri sejauh ini masih akan mengusung ketumnya Zulkifli Hasan sebagai capres atau cawapres. Mengingat, belum ada perubahan keputusan tersebut di internal partai.
"Kami sudah menyampaikan bahwa penetapan capres dan cawapres PAN akan ditetapkan melalui mekanisme rakernas. Sebab, keputusan rakernas yang lalu telah mengamanatkan agar Zulkifli Hasan didorong untuk maju menjadi capres atau cawapres. Andaikata ada perubahan itu hanya bisa dilakukan lewat rakernas, termasuk jika ada nama-nama di luar partai yang hendak ditetapkan," demikian Saleh.
Dalam pertemuan bersama Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais dan elite Partai keadilan Sejahtera (PKS) di Mekkah, Sabtu kemarin (2/6), Rizieq Shihab mendorong empat parpol segera mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo sebagai capres. Dia meminta pimpinan partai koalisi 212 mewujudkan koalisi keumatan yang terdiri dari Gerindra, PKS, PAN, dan Partai Bulan Bintang (PBB). [nat]
- Posko Perbatasan Bakal Dilanjutkan, Satu ASN Wajib Bina 10 KK
- Tahun Baru Islam Tetap 1 Muharram, Liburnya Digeser 11 Agustus
- Gibran Bantah Data Luhut Soal Kematian Akibat Covid-19 Di Solo
