RMOLBengkulu. Tsunami pasien positif virus corona baru atau Covid-19 dikhawatirkan bakal terjadi di Indonesia. Gurubesar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) Imam Prasodjo pun menyampaikan pentingnya pertahanan sosial kemasyarakatan dalam mengantisipasi tsunami tersebut.
- PPKM Mikro Diperpanjang 14 - 28 Juni, Kapasitas Tempat Tidur Ditingkatkan
- Siap Tingkatkan Kualitas Pelayanan Publik, Ini Yang Dilakukan Kemenkumham Bengkulu
- Akhirnya Jalan Zainul Arifin Diperbaiki
Baca Juga
RMOLBengkulu. Tsunami pasien positif virus corona baru atau Covid-19 dikhawatirkan bakal terjadi di Indonesia. Gurubesar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) Imam Prasodjo pun menyampaikan pentingnya pertahanan sosial kemasyarakatan dalam mengantisipasi tsunami tersebut.
"Oleh karena itu, upaya-upaya mencegah terjadinya tsunami pasien, membutuhkan itu (pertahanan sosial), harus dilakukan," ujarnya saat memeberikan keterangan pers di Gedung Graha BNPB, Jalan Pramuka Raya, Matraman, Jakarta Timur, Jumat (20/3).
Lebih lanjut, menantu dari begawan politik Mariam Budiardjo itu menyampaikan cara-cara pertahanan sosial. Pertama, menerapakan imbauan pemerintah terkait social distancing (pembatasan diri dari kegiatan sosial).
"Kita harus bersama-bersama menjaga diri, agar kita tidak bersentuhan, tidak berdempetan, tidak datang ke kerumunan yang kita tidak tahu sudah tertular oleh virus ini (Covid-19)," papar Imam Prasodjo.
Kedua, selain melakukan sosial distancing, masyarakat juga perlu memahami kondisi kesehatannya masing-masing. Jika dirasa mengalami gejala sakit, batuk, pilek, dan demam, lebih baik melakukan self isolation (isolasi diri sendiri di rumah).
"Orang-orang yang sakit, batuk, bersin, yang jika terjadi pada diri kita kemudian melebar, dan kemudian menetes, menulari yang di sebelah kita," ucap Imam Prasodjo.
"Oleh karena itu, upaya-upaya yang dianjurkan oleh para ahli kedokteran pemerintah, itu kita harus menjaga jarak," sambungnya.
Dengan demikian, dalam situasi yang darurat pandemik ini, Imam Prasodjo mengimbau agar masyarakat bisa memahami kebijakan yang disampaikan pemerintah. dilansir RMOL.ID. [ogi]
- Ada Penimbunan 19 Juta Dosis Vaksin Di Daerah, Presiden Minta Pemda Percepat Penyuntikkan
- Kenaikan Tarif Angkutan Mulai H-7
- Pengungkit Ekonomi Jelang Lebaran: Dari THR, Subsidi Ongkir Hingga Bansos Beras