Kesbangpol Lebong Deteksi Dini Kerawanan Jelang Pemilu 2024

Rakor Kesbangpol Se-provinsi Bengkulu/Ist
Rakor Kesbangpol Se-provinsi Bengkulu/Ist

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota diminta untuk mempersiapkan masyarakat menjadi pemilih cerdas jelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tahun 2024.


Hal itu sebagaimana hasil Rapat Koordinasi Kewaspadaan Dini Menghadapi Pilkada Tahun 2024 yang dihadiri Kesbangpol se-Propinsi Bengkulu yang langsung dibuka Asisten I di ruang Pola Pemda Propinsi Bengkulu, pada Selasa (21/5) kemarin.

Berdasarkan pemetaan Kesbangpol Lebong, secara umum kondisi di kabupaten setempat dalam kondusif aman dan terkendali. Agenda Pilkada 2024, salah satunya pemilihan bupati dan wakil bupati sudah menjadi agenda nasional, yang telah ditetapkan melalui amanat Undang-Undang Nomor 10 tahun 2016 Pasal 201 ayat (8) dan rapat kerja dan dengar pendapat pada 22 Januari 2022 antara DPR, KPU, Kemendagri, Bawaslu dan DKPP yang dilaksanakan pada 27 November 2024.

Meski begitu, Plt Kaban Kesbangpol Lebong, M Ikram mengakui bahwa perbedaan pendapat antar pendukung dari masing-masing bakal calon pasti ada, tetapi bukan menjadi pemicu perpecahan. Siapapun bakal calon yang berkeinginan maju menjadi kepala daerah semuanya memiliki visi dan misi untuk mempercepat pembangunan dan kemajuan bagi Kabupaten Lebong.

"Menghadapi 2024 tentu tidak sekadar mengikuti tahapan yang sudah dilakukan oleh KPU, tentu kita akan menyiapkan pemetaan, karena teman-teman KPU/Bawaslu hanya habis waktunya untuk mengurusi teknis kepemiluan, sosialisasi tentang pendaftaran partai, surat suara, bagaimana untuk mencoblos, dan lain-lain,” katanya.

Dia juga berharap sinergitas Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda). Siapapun provokator maupun mengundang perpecahan di tengah masyarakat harus ditindaklanjuti.

'"Kebijakan bersama FKPD di Lebong untuk melakukan pemetaan wilayah yang berpotensi terjadinya konflik yang bersumber dari isu baik itu ras maupun agama yang akan menggangu pilkada serentak," demikian Ikram.