RMOLBengkulu. Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD KAHMI) Kabupaten Lebong memberikan pernyataan sikap atas penangkapan beberapa kader Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) cabang Bengkulu dan koordinator MD Kahmi Bengkulu oleh aparat kepolisian Bengkulu.
- Penertiban Hewan Ternak Dengan Cara Tembak Ditempat
- Mercure Bengkulu Hadirkan Paket Family Fun
- Roadshow KADIN Indonesia Impact Award 2023, Kalamansi Bengkulu Diproyeksikan Naik Kelas
Baca Juga
RMOLBengkulu. Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD KAHMI) Kabupaten Lebong memberikan pernyataan sikap atas penangkapan beberapa kader Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) cabang Bengkulu dan koordinator MD Kahmi Bengkulu oleh aparat kepolisian Bengkulu.
Mereka menyayangkan adanya penangkapan dan mengutuk kerasa atas tindakan aparat keamanan dalam menyingkapi demo HMI Cabang Bengkulu, Selasa (18/9) kemarin.
"Kita sangat menyayangkan terjadinya kekerasan kepada kader HMI dan koordinator majelis daerah Kahmi yang menurut kami dilakukan kurang profesional," kata Presidium MD KAHMI Lebong, Hendrivan Aptawan kepada RMOLBengkulu, Rabu (19/9) siang.
Saat ini, kata Hendrivan, pihaknya sudah merespon atas kekerasan yang menimpa kader mereka. Diantaranya, dengan mengirim tim konsolidasi, serta melakukan kunjungan simpatik ke korban yang saat ini sedang dirawat di RSUD Bengkulu.
"Kita akan membantu pemulihan psikologis adek - adek kita di Cabang Bengkulu," demikian Hendrivan.
Adapun tiga sikap MD KAHMI Lebong terhadap aksi damai 18 Desember 2018 di Kota Bengkulu, yakni
1. Mengutuk keras atas tindakan aparat keamanan dalam menyingkapi demo HMI Cabang Bengkulu
2. Menuntut dilakukannya tindakan hukum terhadap aparat keamanan yang bertindak diluar prosedur pengamanan
3. Menuntut dibebaskannya para aktivis HMI. [ogi]
- Selain Safari Ramadhan Plt Gubernur Akan Hadiri Pasar Murah
- Rekomendasi KASN Atas Enam Jabatan Diterima Minggu Ini
- Potensi KPR Tinggi, BTN Bidik Pembiayaan Perumahan MBR di Sumatera Utara