Kabar Duka Kembali Diterima Dari Tanah Suci, Dua Jamaah Tutup Usia Totalnya Jadi Enam

Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net

Innalilahi Wainnailaihi Rojiun, kabar duka kembali diterima dari Tanah Suci. Dua (2) orang Jamaah Haji asal Provinsi Bengkulu wafat hari ini, Minggu (2/7). Adalah Waryanti Binti Warsono (52 tahun) Jamaah Haji yang tergabung dalam kloter 10 Padang dikabarkan wafat pada Minggu (2/7), pukul 04.35 Waktu Arab Saudi (WAS) atau pukul 09.35 WIB.


Disampaikan oleh Ketua kloter 10 H.Teddy bahwa Waryanti wafat di Hotel Al taiseer (905) wilayah jarwal maktab 55, setelah mendapatkan pertolongan pertama dari Dokter kloter. 

"Beliau memang jamaah kita yang termasuk dalam jamaah yang risti (resiko tinggi), ada riwayat diabetes dan ditambah faktor kelelahan setelah melaksanakan rangkaian haji,penanganan oleh Dokter kloter telah dilakukan, namun Allah SWT berkehendak lain dan beliau menghembuskan nafas terakhir pada pukul 04.35 WAS," terang H.Teddy. 

Ditambahkan H.Teddy pula bahwa untuk proses pemakaman saat ini masih menunggu petugas dari Maktab yang akan memberikan petunjuk untuk tempat pemakaman almarhumah.

Selanjutnya Jamaah Provinsi Bengkulu yang juga dikabarkan meninggal dunia yaitu Nurlima Seniatin Hanum Binti Seniatin usia 73 Tahun, yang tergabung dalam Kloter 09 Embarkasi Padang. Meninggal dunia hari ini pada pukul 01.45 Waktu Arab Saudi (WAS) atau pukul 05.45 WIB. Almarhumah merupakan jamaah Haji asal Kabupaten Bengkulu Selatan dan dinyatakan meninggal dunia di Hotel Al-Tayseer.

Dikabarkan oleh TPIHI H. Abdul Qohar bahwa sebelumnya menurut dr. Nekky Sulastri, TKHK Propinsi Bengkulu Kloter 09 Embarkasi Padang, Pada tanggal 30 Juni 2023 pasien merasakan lemas, demam, tidak nafsu makan, dan batuk.

Jemaah baru pulang dari Mina dan telah menyelesaikan nafar awal. Saat Tiba dihotel jemaah segera dilakukan penanganan dan dirawat oleh tim kesehatan haji kloter. Setelah dilakukan perawatan di hotel jemaah mengalami perbaikan. Sudah tidak ada demam lagi. Jamaah tiba-tiba mengalami sesak jam 01.25 WAS (02-7-2023). Disampaikan oleh H. Abdul Qohar pula bahwa dari Sikohatkes Jamaah memiliki riwayat Hipertensi (I10). 

Kemudian Tim kesehatan kloter PDG 9 segara melakukan pemeriksaan tanda-tanda Vital dan dilakukan penanganan gawat darurat. Sambil menghubungi EMT (Emergency medical team) untuk Rujuk RSAS. Jam 01.35. Nadi tidak teraba. Sehingga langsung dilakukan penanganan gawat darurat Resusitasi Jantung Paru (RJP) oleh TKHK dan mengaktifkan code blue memanggil EMT (Emergency Medical Team). EMT datang dan cek pupil midriasis maksimal. Jemaah dinyatakan meninggal dunia di kamar Hotel Al Tayseer, Mekkah jam 01.45 WAS. 

Jemaah sudah selesai menunaikan seluruh rangkaian ibadah haji. Diagnosa yang tertulis di COD (Certificate of Death/Sertifikat Kematian) adalah INFARK MIOKARD AKUT.

Menurut dr. Nekky Sulastri berdasarkan informasi di Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Kesehatan (Siskohatkes), almarhum masuk dalam kategori resiko tinggi usia lanjut, dan mempunyai mempunyai riwayat penyakit Hipertensi (I.10) dan minum obat rutin.

Menerima kabar duka ini, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu Dr. H. Muhammad Abdu menyatakan duka cita yang mendalam. Dengan harapan keluarga yang ditinggalkan akan diberikan kesabaran dan ketabahan dalam menerima cobaan ini.

"Kami turut merasakan duka cita yang mendalam,semoga ke-2 jamaah kita yang berpulang hari ini Husnul khatimah dan mendapatkan tempat terbaik disisi Allah SWT, dan untuk keluarga yang ditinggalkan semoga Allah SWT memberikan kesabaran dan ketabahan," ungkap Kakanwil.