Jokowi Jengkel Sama Menterinya

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo jengkel sejumlah menteri masih gemar beli barang impor/Net
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo jengkel sejumlah menteri masih gemar beli barang impor/Net

Belanja sejumlah kementerian dilakukan pengecekan secara detail oleh Presiden Joko Widodo. Hasilnya, dia merasa jengkel karena ditemukan sejumlah komponen barang di suatu kementerian yang dibeli dari luar negeri.


"Begitu saya lihat, ini pengadaan barang dan jasa itu seperti apa? Detail sekarang ini, kerja enggak bisa makro saja, hilang pasti. Target kita pasti lari kemana-mana. Sekarang makro dilihat, mikronya dikejar. Tak cek. Yang terjadi? Sedih saya. belinya barang-barang impor semuanya," ujar Jokowi dalam pengarahan Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia, Jumat (25/3).

Dalam catatan Jokowi, anggaran modal pengadaan barang dan jasa untuk pemerintah pusat mencapai Rp 526 triliun. Kemudian pemerintah daerah Rp 535 triliun, dan BUMN Rp 420 triliun.

Menurutnya, apabila ada sebanyak 40 persen uang dari anggaran tersebut yang dibelanjakan produk-produk buatan dalam negeri, maka itu bisa mentrigger pertumbuhan ekonomi nasional.

Karena dia memperkirakan pemerintah pusat dan pemerintah daerah bisa berkontribusi 1,71 persen, dan BUMN 0,4 persen.

"Ini kan (sekitar) 2 persen lebih, tidak usah cari kemana-mana, tidak usah cari investor, diam saja tapi kita konsisten beli barang yang diproduksi oleh pabrik-pabrik kita, industri-industri kita, UKM-UKM kita. Kok enggak kita lakukan? Bodoh sekali kita kalau tidak melakukan ini," heran Jokowi.

Saking kesalnya, mantan Gubernur DKI Jakarta ini menunjuk hidung sejumlah menteri yang masih melakukan pengadaan barang dari luar negeri. Beberapa di antaranya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, hingga Mendikbud Ristek Nadiem Makarim.

"Alkes, menteri kesehatan. Tempat tidur untuk rumah sakit, yang produksi saya lihat di Yogya ada, Bekasi, Tangerang ada, beli impor. Mau kita terus-teruskan? Silahkan! Mau saya umumkan kok. Saya kalau sudah jengkel saya umumkan nanti," tegasnya.

"Alsintan, Menteri Pertanian. Apa traktor-traktor kaya gitu? Bukan hi-tech saja impor, jengkel saya! Enggak boleh Pak Menteri. Pensil, kertas, pulpen impor, apa-apaan ini? Anda enggak bisa mikir, ini kita ngerti enggak sih hal-hal seperti ini," demikian Jokowi.