Jelang Musda Golkar Bengkulu Utara, Mantan Bupati Pecat Sekretaris dan Bendahara

RMOL. Lama tidak terdengar kabar, diam-diam DPD Golkar Bengkulu Utara ternyata diselimuti konflik internal. Kabar itu mencuat ketika Mahdi Singarimbun dan Godang Manurung dipecat dari jabatannya sebagai Sekretaris dan Bendahara DPD Golkar Bengkulu Utara.


RMOL. Lama tidak terdengar kabar, diam-diam DPD Golkar Bengkulu Utara ternyata diselimuti konflik internal. Kabar itu mencuat ketika Mahdi Singarimbun dan Godang Manurung dipecat dari jabatannya sebagai Sekretaris dan Bendahara DPD Golkar Bengkulu Utara.

Mahdi Singarimbun, kepada RMOL Bengkulu, Senin (28/11/2016) membenarkan adanya indikasi pemecatan sepihak itu. Ironinya, kabar tersebut diketahuinya dari kehebohan publik tanpa ada surat tembusan kepadanya. Selain itu, pemecatan tersebut tidak sesuai dengan AD/ART partai yaitu melalui proses tiga poin pencopotan jabatan.

"Pencopotan ini dilakukan secara sepihak tidak sesuai dengan AD/ART partai. Saya tidak mengundurkan diri, belum meninggal dunia dan juga dipecat tanpa melalui rapat pleno yang ditandai dengan absensi daftar hadir, siapa pemimpin plenonya dan lain sebagainya, saya perlu tahu salah saya apa," jelas Mahdi Singarimbun.

Langkah yang ditempuh, lanjut Mahdi Singarimbun, surat klarifikasi persoalan ini telah dilayangkan ke pihak DPD Golkar Provinsi Bengkulu.

"Partai ini merupakan sebuah organisasi yang digerakan oleh semua kader bukan milik individu, seperti yang terjadi saat ini," bebernya.

Sementara itu, Godang Manurung, beranggapan SK pemecatan sepihak yang ditandatangani oleh Imron Rosyadi sebagai Ketua DPD Golkar Bengkulu Utara dan ada juga nama Ketua DPD Golkar Provinsi Bengkulu, Ridwan Mukti sangat disayangkan. Jelas, penuh dengan intrik politik, jelang pelaksanaan Musyawarah Golkar Bengkulu Utara yang bakal digelar awal Desember nanti.

"Surat pemberhentiaanya tanggal 18 November, setelah saya dapat info tersebut hari ini langsung saya sampaikan surat meminta klarifikasi dan sudah diterima oleh pihak DPD Golkar Provinsi Bengkulu. Kita berharap secepatnya dapat memperoleh jawaban, agar persoalan ini ada kejelasannya," harap Manurung.

Manurung menduga, pemecatan dirinya sebagai bendahara DPD Golkar Bengkulu Utara, merupakan bentuk ketakutan dari mantan Bupati Bengkulu Utara, Imron Rosyadi jelang pelaksanaan musda. Pasalnya, ada upaya Imron untuk menaikan jumlah suara, agar orang yang duduk di kursi Ketua DPD Golkar Bengkulu Utara sesuai dengan orang yang diinginkan Imron.

"Sama halnya dengan pelantikan 8 orang pengurus kecamatan (PK) beberapa bulan lalu. Saat ini, 8 orang yang sebelumnya di pecat kembali menduduki jabatan seperti semula karena memang tidak sesuai dengan AD/ART partai," ungkap Manurung.

Ia berharap konflik ini tidak mempengaruhi suksesnya penyelenggaraan musda. Para kader tetaplah berjuang secara profesional, guna menjaga nama besar Partai Golkar. Manurung juga menyoroti, pengganti Sekjen Golkar Bengkulu Utara bukan berasal dari kader Golkar melainkan dari parpol lain. Padahal, kader Golkar Bengkulu Utara mampu mengemban amanah itu.

"Kita menginginkan Golkar tetap menjadi pemenang dalam pemilihan legislatif 2019 mendatang. Elektabilitas partai Golkar pasti bakal berpengaruh nantinya, tergantung dari siapa ketuanya saat Musda nanti. Untuk itu, kepada para kader kembali saya ingatkan jangan terpengaruh dan kepada DPD Golkar Provinsi Bengkulu jalankan AD/ART partai secara profesional," pungkasnya.

Untuk diketahui, pengganti Mahdi Singarimbun sebagai Sekjen Golkar Bengkulu Utara yaitu Novriandi sedangkan pengganti Godang Manurung sebagai Bendahara DPD Golkar Bengkulu Utara adalah Nanik.

Partai Golkar Bengkulu Utara, berada di posisi teratas di Bengkulu Utara, dengan menduduki posisi Ketua di DPRD Bengkulu Utara meraih 6 kursi di susul oleh NasDem dan Gerindra. [N14]