RMOLBengkulu. Pihak Komisi II DPRD Bengkulu Utara, aktif melakukan komunikasi dengan 6 Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Kabupaten Bengkulu Utara memantau perkembangan harga tandan buah segar (TBS) sawit petani dan antrean mobil angkut kelapa sawit ke PKS.
- Menko Polhukam Sarankan Korban Pinjol Illegal Tak Perlu Bayar Utang
- Tiru Megawati Saat Pilpres 2014, Prabowo Disarankan Beri Tiket Capres ke Sandiaga
- Dapat Restu Pusat, Anwar Sanusi Siap Pimpin DPD Golkar BS
Baca Juga
RMOLBengkulu. Pihak Komisi II DPRD Bengkulu Utara, aktif melakukan komunikasi dengan 6 Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Kabupaten Bengkulu Utara memantau perkembangan harga tandan buah segar (TBS) sawit petani dan antrean mobil angkut kelapa sawit ke PKS.
Tidak hanya itu, pihak legislatif DPRD Bengkulu Utara juga mendukung upaya pemerintah dalam mengatasi murahnya harga jual TBS sawit petani dan terbatasnya daya tampung tanki CPO perusahaan sawit di Bengkulu Utara dengan cara menambah tanki CPO perusahaan atau mendatangkan investor.
Begitu disampaikan Ketua Komisi II DPRD Bengkulu Utara, Arazali kepada RMOLBengkulu, Senin (9/7).
"Rencananya kita mau sidak, tapi masih menunggu jadwal yang pas. Saat ini kita sedang membahas LKPJ 2017," kata politisi Gerindra ini.
Selain itu, Arazali juga berpendapat memberdayakan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) menjadi salah satu solusi untuk menekan harga ditingkat pengepul (tengkulak).
Dengan demikian, harga di tingkat pabrik akan ikut dirasakan oleh para petani.
"Kedepan kita harapkan di desa dapat memanfaatkan BUMdes untuk menekan harga di tingkat pengepul, bagaimana regulasinya nanti kita rumuskan bersama-sama," pungkasnya. [nat]
- Posko Perbatasan Bakal Dilanjutkan, Satu ASN Wajib Bina 10 KK
- Tahun Baru Islam Tetap 1 Muharram, Liburnya Digeser 11 Agustus
- Gibran Bantah Data Luhut Soal Kematian Akibat Covid-19 Di Solo