Jelang Lebaran, Distribusi Air PDAM Macet

RMOLBengkulu. Layanan publik di Kabupaten Lebong mengalami gangguan jelang lebaran. Kali ini distribusi air yang dikelola Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Tebo Emas (TTE) Lebong macet. Akibatnya warga di Kelurahan Amen, Kecamatan Amen, tidak bisa menikmati air bersih.


RMOLBengkulu. Layanan publik di Kabupaten Lebong mengalami gangguan jelang lebaran. Kali ini distribusi air yang dikelola Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Tebo Emas (TTE) Lebong macet. Akibatnya warga di Kelurahan Amen, Kecamatan Amen, tidak bisa menikmati air bersih.

Seperti yang diungkapkan Dona, warga asal Kelurahan Amen, Kecamatan Amen. Keluhan ini sudah berkali - kali disampaikan ke petugas PDAM TTE Lebong, namun tetap tidak direspon. "Sudah seminggu lebih kami mandi samo nyuci ngandalkan air derijen yang kami ambil dari penampungan. Soalnyo Air Pam dak ngalir," keluh Dona kepada RMOL Bengkulu, Jum'at (8/6) siang.

Ketika ditanya apa penyebab air PDAM tidak mengalir Dona menyebutkan, kemungkinan ada pipa atau sambungan yang rusak. Padahal, sambungnya pipa tersebut baru saja dipasang tahun anggaran (TA) 2017 lalu. "Kalau katonyo tuh ado alat yang rusak bang. Apokah sudah dicek samo petugasnyo kami dak tahu jugo bang," katanya.

Hal senada juga disampaikan Rizki warga setempat. Akibat distribusi air PDAM macet tersebut, kini pihaknya mengandalkan tedmond untuk menampung air bersih yang diambil dari desa tetangganya. "Boro - boro untuk kami pak. Kabarnya, air untuk kantor PDAM saja tidak ngalir. Sedangkan, sebentar lagi lebaran otomatis kita banyak butuh air," keluhnya.

Data terhimpun, beberapa titik pipa transmisi yang dibangun untuk mengairi air pelanggan di kecamatan Lebong Utara dan Amen, pada Tahun Anggaran 2017 lalu mulai rusak. Seperti halnya dengan pipa transmisi di depan terminal Pasar Muara Aman di Kecamatan Amen, pecah hingga air mulai keluar dan tergenang air setinggi 50 cm.

Disisi lain, mata Air Udik  di Desa Ladang Palembang, Kecamatan Lebong Utara, nyatanya belum bermanfaat untuk warga hingga sekarang ini. Padahal, intake air senilai Rp 16 miliar yang bersumber dari APBN sudah dibangun tahun 2017 lalu oleh kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat (PUPR)  melalui Direktorat Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Alam (SDA).

Tak hanya itu, bangunan itu juga mendapatkan dukungan dari APBD Lebong melalui Dana Alokasi Khusus (DAU) TA 2017 dengan  mengembangkan sistem  penyediaan Air Minum (SPAM) senilai Rp 9,9 miliar oleh Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perbubungan (PUPRP) Lebong. [ogi]